Selasa 30 May 2017 10:37 WIB

Badai Hantam Moskow, 11 Orang Tewas

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Badai (ilustrasi)
Foto: Reuters
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Badai melanda sebagian besar wilayah Moskow, Rusia. Dalam peristiwa di Ibu Kota negara itu, sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 150 lainnya terluka serta membutuhkan pertolongan medis.

Angin dalam badai itu berkecepetan hingga 110 kilometer per jam. Menurut keterangan para ahli metereologi, bencana ini sangat langka untuk dapat terjadi di Moskow. Ini juga menjadi badai paling mematikan selama lebih dari 100 tahun.

Sejumlah bangunan mengalami kerusakan cukup parah. Selain itu, arus listrik juga terputus dan rusak setelah angin kencang disertai hujan es melanda.

Banyak pohon yang rubuh di berbagai penjuru kota. Saat ini, jalur transportasi berupa kereta metro dihetntikan sementara waktu. Namun, beberapa jalur dilaporkan dapat dibuka kembali dan berjalan normal.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin menyampaikan ungkapan bela sungkawa terhadap seluruh warga atas bencana itu. Ia juga mengatakan tim penyelamat terus bekerja untuk memulihkan kondisi di banyak wilayah yang terkena dampak.

"Bela sungkawa saya sampaikan kepada teman dan seluruh keluarga dari korban dalam badai ini," ujar Sobyanin melalui jejaring sosial Twitter, Senin (29/5).

Sementara itu, warga setempat juga melaporkan kondisi terkini Moskow. Gulnara Shakirova yang merupakan asisten dari pusat layanan masyarakat kota itu mengatakan semua orang kini saling bergerak untuk menolong.

Banyak dari mereka yang mulai melakukan pembersihan jalan dari sisa-sisa badai, seperti pohon yang rubuh. Termasuk juga benda-benda lainnya yang bertebaran di jalan akibat angin kencang.

"Kami mencoba untuk membersihkan benda-benda yang berjatuhan di banyak jalanan bersama-sama, seperti pohon tumbang hingga papan iklan yang menimpa mobil dan lainnya," jelas Shakirova.

Baca juga,  Badai Salju dan Suhu Dingin Ekstrem Landa Daratan Eropa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement