Selasa 15 Aug 2017 15:21 WIB

Korea Utara Bersiap Luncurkan Rudal ke Guam

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Peta negara kecil Guam yang terletak di Samudera Pasifik
Foto: Wikipedia
Peta negara kecil Guam yang terletak di Samudera Pasifik

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, pada Senin (14/8), telah menerima laporan dari militernya tentang rencana peluncura rudal ke Guam. Guam merupakan sebuah pulau di Samudra Pasifik yang menjadi pangkalan dan basis militer Amerika Serikat (AS).

Dalam kesempatan tersebut, Kim memerintahkan tentaranya untuk bersiap meluncurkan rudal jika dia mengambil keputusan untuk melakukan tindakan militer. “Dia (Kim Jong-un) mengatakan bahwa bila orang-orang Yankee (AS) bertahan dalam tindakan sembrono mereka yang sangat berbahaya di Semenanjung Korea dan sekitarnya, yang terakhir ini akan membuat keputusan penting seperti yang sudah diumumkan,” kata kantor berita Korut KCNA dalam laporannya, seperti dikutip laman Aljazirah, Selasa (15/8).

Menanggapi hal ini, pada Senin (14/8) malam, Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah menjalin komunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. “Presiden Trump menegaskan kembali bahwa AS siap untuk membela dan menanggapi setiap ancaman atau tindakan yang diambil Korut terhadap AS atau sekutu-sekutunya, termasuk Jepang dan Korea Selatan (Korsel),” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Kendati demikian, Presiden Korsel Moon Jae-in, pada Selasa (15/8), menegaskan bahwa tidak akan ada tindakan militer tanpa persetujuan Seoul. Sebab Korsel, kata dia, masih berupaya untuk mencegah terjadinya perang dengan segala cara. “Tindakan militer di Semenanjung Korea hanya bisa diputuskan oleh Korsel dan tidak ada orang lain yang dapat memutuskan melakukan tindakan militer tanpa persetujuan dari kami,” kata Moon dalam sebuah pidato untuk memperingati pemebebasan negara tersebut dari kekuasaan militer Jepang pada 1945.

Kemudian terkait peluncuran rudal Korut, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menyatakan bahwa militer AS telah siap mencegat rudal yang ditembakkan Korut ke Guam. Ia mengklaim telah mengetahui lintasan rudal yang akan diluncurkan Korut dan akan menyingkirkannya bila tampak akan memasuki wilayah Pasifik AS. “Intinya kita akan membela negara dari serangan. Bagi kita itu perang,” ujar Mattis.

Pekan lalu, Korut telah menyatakan akan meluncurkan empat rudal untuk menyerang Guam. Tindakan ini diambil menyusul sanksi terbaru yang dijatuhkan oleh PBB kepadanya. Sanksi berupa pelarangan ekspor komoditas utama Korut, seperti batu bara, besi, dan hasil laut, membuat berang Pyongyang. Sebab sanksi tersebut berpotensi menyebabkan Korut kehilangan pendapatan senilai 3 miliar dolar AS setiap tahunnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement