Rabu 23 Aug 2017 14:02 WIB

Maduro: Venezuela Bersiap Hadapi Sanksi Berat dari AS

Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Foto: Reuters
Presiden Venezuela Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS --  Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa (22/8) mengumumkan pemerintahnya akan melakukan tindakan untuk mempertahankan negeri tersebut dari sanksi ekonomi AS.

Ketika berbicara dalam satu taklimat di Ibu Kota Venezuela, Caracas, Maduro mengatakan, Washington, merencanakan blokade keuangan, minyak dan perdagangan. Kondisi itu akan memperburuk kondisi ekonomi di Venezuela.

"Langkah ekonomi yang sedang disiapkan oleh pemerintah AS akan memperburuk situasi ekonomi di Venezuela," ujar Maduro menjelaskan, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia menambahkan hubungan bilateral berada pada tahap paling buruk.

Maduro mengatakan ancaman campur-tangan militer oleh Presiden AS Donald Trump takkan menghentikan Venezuela menyelenggarakan pemilihan presiden pada 2018.

"Jika Trump hadir di puncak campur-tangan militer, masih akan ada pemilihan presiden di Venezuela," kata Maduro yang juga menyeru Paus Francis agar membantu menurunkan ancaman militer tersebut.

Maduro mengatakan kepada rakyat Venezuela bahwa negara mereka berada di pusat operasi global yang berusia menyelaraskan sumber daya nasional.

Baca juga, Maduro Tuding AS Terlibat dalam Pemberontakan Venezuela.

Namun, ia tetap mengatakan masih ada pilihan untuk memulai dialog dengan AS dan ia akan mengirim surat kepada timpalannya dari AS.

"Saya tak ingin berbicara dengan Trump, mengapa saya tak mau berbicara dengan dia? Saya beritahu kalian lagi, Presiden Trump, apa pun masa depan hubungan kita, mungkin anda dan saya mesti berbicara," kata Maduro.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement