REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sejumlah penerbangan sesaat tertunda untuk lepas landas dan mendarat di terminal domestik Bandara Sydney pada Senin (25/9) selama periode perjalanan pagi yang padat karena kesalahan teknis dengan sistem kontrol lalu lintas udara.
Menurut keterangan bandara tersebut pada umpan Twitter resminya, masalah tersebut telah terselesaikan. Namun para petugas setempat mengatakan para turis menghadapi penundaan perjalanan akibat pemadaman listrik.
Pengawas lalu lintas udara pemerintah Air Services Australia (ASA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengalami masalah teknis yang mempengaruhi kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Sydney. ASA tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun papan di bandara mencatat penerbangan tertunda karena kegagalan radar ATC.
"Teknisi kami saat ini bekerja untuk memperbaiki situasi," demikian keterangan ASA seperti dikutip Reuters.
Perusahaan penerbangan terbesar di negara tersebut, Qantas Airways , mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs web-nya bahwa terdapat penundaan yang signifikan di Bandara Sydney yang mempengaruhi semua maskapai penerbangan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang juru bicara kemudian mengatakan dalam sebuah surat elektronik bahwa segala sesuatunya mulai berjalan lancar kembali, namun masih terdapat beberapa penundaan penerbangan. Virgin Australia Holdings, yang merupakan perusahaan penerbangan nomor dua di negara bagian itu, juga ikut terkena dampaknya.
"Akibat masalah dengan Kontrol Lalu Lintas Udara di Bandara Sydney hari ini, beberapa penerbangan Virgin Australia mungkin akan terpengaruh. Kami berupaya agar semua tamu dalam perjalanan secepat dan seaman mungkin," ujar perusahaan tersebut dalam pernyataannya.
Ratusan penumpang diperkirakan menghadapi penundaan perjalanan karena kesalahan teknis terjadi pada puncak perjalanan Senin pagi dan merupakan salah satu hari dari awal dua minggu masa liburan sekolah. Bandara Sydney mengatakan dalam sebuah pesan yang diunggah ke umpan Twitter resminya bahwa "masalah tersebut sekarang telah teratasi".
Ikuti Whatsapp Channel Republika
