Senin 30 Oct 2017 10:25 WIB

Menlu Spanyol: Kami tak Ingin Ambil Alih Katalunya

Rep: Crystal LiestiaPurnama/ Red: Teguh Firmansyah
Warga mengibarkan bendera Katalan pada unjuk rasa di Barcelona
Foto: Ivan Alvarado/Reuters
Warga mengibarkan bendera Katalan pada unjuk rasa di Barcelona

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Menteri Luar Negeri Spanyol Alfonso Dastis mengulangi posisi pemerintahnya bahwa pemimpin Katalan yang dipecat, Carles Puigdemont, dapat mencalonkan diri dalam pemilihan baru pada Desember mendatang. Namun ia menekankan hal itu bisa terjadi jika Puigdemont tidak dipenjara.

"Kami tidak mengambil otonomi Katalunya, kami baru membangunnya kembali, sebenarnya," kata Dastis kepada Sky News, yang dimuat pada Senin (30/10).

Puigdemont dipecatdari jabatannya setelah Madrid melucuti otonomi Katalunya karena mendeklarasikan kemerdekaan. Pemerintaah pusat Spanyol kini telah menguasai institusi Katalan. Sedangkan Jaksa penuntut Spanyol sedang mempersiapkan untuk mengajukan tuntutan pidana kepada Puigdemont dan pejabat Katalan lainnya karena melanggar hukum Spanyol.

Namun Puigdemont mengatakan, ia tidak menganggap perintah dari Madrid yang menyingkirkannya dari kekuasaannya.

Puigdemont mendesak oposisi demokratis untuk memerintah langsung dari Madrid.

Sementara itu Menteri Dalam Negeri Juan Ignacio Zoido telah menulis surat kepada semua petugas polisi di Katalunya untuk meminta kesetiaan mereka sebagai era baru yang dimulai di wilayah tersebut.

Dia juga mengingatkan kepada anggota polisi daerah,yang sekarang berada di bawah kendali langsung dari Madrid, bahwa tugas merekauntuk mematuhi perintah dan menjamin hak dan kebebasan semua orang.

Menurut BBC, penangkapan Puigdemont kemungkinan akan memicu demonstrasi. Dan barangkali merupakan salah satu alasan mengapa menteri dalam negeri menulis surat tersebut. Perwira polisi senior mengatakan mereka telah mematuhi perintah untuk menurunkan foto-foto berbingkai dari pemimpin yang dipecat dari kantor polisidi seluruh wilayah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement