Selasa 12 Dec 2017 08:54 WIB

Turki dan Rusia Kompak Peringatkan Trump

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Kremlin Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Amerika Serikat (AS) terkait keputusan Donald Trump.

Menurut Putin, klaim sepihak presiden AS itu mengenai status Yerusalem akan menyebabkan peningkatan tensi kekerasan serta menghambat upaya perdamaian di Timur Tengah.

"Rusia dan Turki percaya keputusan ini (klaim Trump) tidak akan membantu mewujudkan stabilitas di Timur Tengah. Sebaliknya, ini hanya memperumit situasi yang ada," ujar Putin kepada para wartawan di Ankara, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (12/12). Dalam jumpa pers itu, dia didampingi Erdogan.

Bahkan, lanjut orang nomor satu di Rusia itu, keputusan Trump dapat memupus sama sekali prospek perdamaian Palestina dan Israel. Putin menegaskan, status Yerusalem baru akan jelas setelah melalui perundingan damai antara Palestina dan Israel, serta mematuhi resolusi-resolusi PBB.

Selain itu, Putin menyampaikan komitmen Rusia meningkatkan kerja sama dengan Turki pada berbagai bidang. Erdogan senada dengan pernyataan Putin mengenai krisis Yerusalem. Erdogan menambahkan, pada Rabu (13/12) mendatang KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) akan dihelat di Istanbul, Turki, sebagai upaya merespons keputusan Trump itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement