Selasa 09 Jan 2018 14:40 WIB

Kisah Perempuan Prancis Perekrut ISIS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Foto dan video yang diduga gerakan ISIS
Foto: Reuters
ISIS

Cadar adalah bukti perubahan radikalnya dalam menjalani hidup. Ia bisa meninggalkan masa lalunya. Namun saat itu, cadar dilarang pemerintah. Sehingga ia pun mengalami banyak kesulitan di masyarakat.

"Masyarakat Prancis tidak menerima identitas muslimnya, ia dicegat polisi, dihina di jalanan, bahkan di sekolah tempat anaknya sekolah," kata De Feo. Saat itu Konig sudah punya dua anak. Kemarahan yang dulu berangsur hilang pun mulai kembali timbul dan berkembang.

Ia geram dan melawan dengan menantang otoritas. Ia terus mempertahankan cadarnya sebagai bentuk provokasi. Ia juga memulai kontak dengan kelompok Salafi melalui daring.

Fosane Alizza adalah salah satu kelompok yang diikutinya. Ketua Forsane dipenjara pada 2015 karena tuduhan terorisme. Namun Konig menjadi sangat aktif menyebarkan paham-paham propaganda ekstrim.

"Ia pun mencari utopia, alternatif yang ideal. Baginya, utopia itu adalah Suriah," kata De Feo. Puncaknya, Konig pergi ke Suriah dan meninggalkan anak-anaknya bersama ibunya di Prancis. Ia menikah dengan salah satu ekstrimis ISIS dan punya nama baru, Ummu Tawwab.

Sejak di sana, ia tetap rutin menyebarkan propaganda. Tak hanya itu, ia pun ikut terlibat dalam perekrutan anggota. Sumber inteligen Prancis mengatakan pada AFP, Konig juga menyeru pada rekrutan di Prancis untuk melakukan penyerangan di sana.

De Feo menegaskan bahwa perjalanan Konig mungkin bisa jadi karena masa kelamnya. Namun tidak bisa pula jadi pembenaran atas semua perbuatannya. De Feo berharap Prancis bisa lebih toleransi.

"Perempuan ini pergi ke Suriah karena merasa tidak diterima sebagai Muslim di Prancis, mereka tak bisa beribadah dalam damai, dilecehkan di jalan," kata dia. Mau tidak mau, kondisi Islamofobia di Prancis membuat atmosfir merasa termarjinalkan. Dalam kondisi tertentu, ini membawa pada radikalisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement