Kamis 18 Sep 2014 14:29 WIB

Semangat Gaza Bergemuruh di Tanah Belanda (1)

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Gaza porak poranda akibat serangan Israel
Gaza porak poranda akibat serangan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Akhir Agustus 2014, jalan utama Rotterdam dipadati massa. Di kota terbesar kedua di Belanda itu, hampir sepuluh ribu orang turun ke jalan, menyerukan pembelaan dan pembebasan untuk Palestina dari pendudukan Israel.

Gabungan massa tampak beragam. Didominasi wajah-wajah keturunan Timur Tengah. Namun tidak sedikit pula warga Belanda asli yang turut serta.

Mereka melakukan aksi massa untuk tujuan serupa. Mengutuk genosida dan invasi militer Israel selama bertahun-tahun terhadap penduduk Gaza.

Dalam menyuarakan aksinya, demonstran juga melakukan long march dengan rute melalui Sungai De Maas dan menyeberang lewat Jembatan Erasmus.

Di sepanjang jalan, para demonstran yang berasal dari berbagai macam etnis menyuarakan isu yang sama, yakni soal dukungan terhadap pembebasan tanah Palestina.

Rute yang disusun bukannya tanpa maksud. Massa yang bergerak melalui jembatan ternama di Rotterdam itu merupakan simbol, betapa warga Rotterdarm ingin melintasi batas antara Rotterdarm dan Gaza, untuk memperlihatkan dalam memperjuangkan hak-hak kemerdekaannya, waga Gaza dan Palestina tidak sendirian.

Adalah NIDA, partai berasaskan Islam di balik pergerakan massa besar-besaran di tanah Belanda itu. Untuk pertama kalinya, partai yang memenangkan dua dari 45 kursi di dewan kota itu menunjukkan kekuatannya dalam menghimpun massa lewat aksi unjuk rasa memprotes agresi militer Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement