Jumat 30 Sep 2016 14:52 WIB

Duterte Buat Marah Orang Yahudi

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Foto: AP Photo/Bullit Marquez
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte tampak menyamakan dirinya dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler pada Jumat (30/9). Ia mengatakan akan senang untuk membasmi tiga juta pengguna dan pengedar narkoba di negaranya.

Komentarnya memicu kemarahan di kalangan kelompok-kelompok Yahudi di Amerika Serikat. Mereka menekan pemerintah AS untuk mengambil tindakan keras terhadap pemimpin Filipina tersebut.

Rabbi Abraham Cooper, kepala Terorisme Digital di Simon Wiesenthal Center menyebut pernyataan itu keterlaluan.

"Duterte berutang kepada korban (Holocaust) permintaan maaf untuk retorika menjijikkannya." kata Cooper, kemarin. 

The Anti-Defamation League, sebuah kelompok internasional Yahudi yang berbasis di Amerika Serikat juga mengaku sangat terkejut dengan komentar Duterte.

"Perbandingan pengguna dan penggedar narkoba dengan korban Holocaust sangat tidak pantas dan sangat ofensif," ujar direktur komunikasi kelompok tersebut, Todd Gutnick. "Hal ini sangat membingungkan. Mengapa banyak pemimpin yang menjadikan monster itu sebagai panutan," sambung Gutnick.

Baca juga, Duterte Menyesal Hina Obama.

Seperti dilansir Reuters, dalam pidatonya saat berkunjung ke Davao City, Duterte mengatakan kepada wartawan bahwa ia "digambarkan sebagai sepupu Hitler" oleh para kritikus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement