Kamis 23 Mar 2017 07:25 WIB

Pembangunan Permukiman Yahudi Naik 40 Persen pada 2016

Pembangunan permukiman Yahudi kembali diteruskan.
Foto: AP
Pembangunan permukiman Yahudi kembali diteruskan.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Data resmi Israel yang disiarkan pada Rabu (22/3) memperlihatkan kenaikan 40 persen permukiman Yahudi yang dibangun di Tepi Barat Sungai Jordan.

Selama 2016, 2.630 rumah baru mulai dibangun, 40 persen lebih banyak daripada yang dibangun pada 2015, demikian data yang diperlihatkan oleh Biro Statistik Sentral Israel. Menurut Peace Now, pengawas permukiman Israel, kenaikan itu menandai jumlah tertinggi kedua permukiman yang dibangun selama 15 tahun belakangan.

"Peningkatan tajam pembangunan permukiman mengirim pesan jelas kepada rakyat Palestina dan kepada masyarakat internasional bahwa Israel tidak tertarik pada penyelesaian dua negara," demikian tuduhan kelompok itu.

Data tersebut disiarkan saat satu delegasi Israel berada di Washington untuk pembicaraan dengan pejabat pemerintah Donald Trump mengenai pengekangan perluan permukiman. Pada Februari, Trump mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Israel mesti menahan diri dalam pembangunan permukiman baru untuk sejenak.

Pembangunan permukiman Israel adalah pertikaian utama antara Israel dan Palestina. Permukiman itu tidak sah berdasarkan hukum internasional sebab permukiman tersebut dibangun di tanah yang disita oleh Israel dalam Perang Timur Tengah 1967.

Sementara itu Palestina ingin mendirikan Negara Palestina Merdeka di wilayah tersebut. Mantan pemerintah AS mengecam berlanjutnya permukiman Israel, yang dipandangnya sebagai penghalang besar bagi perdamaian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement