Ahad 23 Jul 2017 07:17 WIB

Pasukan Israel Tingkatkan Keamanan di Yerusalem Timur

Rep: Puti Almas/ Red: Bayu Hermawan
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.
Foto: AP
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pasukan keamanan Israel yang terdiri dari polisi dan tentara telah meningkatkan operasi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Sejumlah penggerebekan dan penangkapan dilakukan pada Sabtu (22/7).

Pasukan Israel memblokiri akses menuju Desa Khobar, Tepi Barat. Di sana juga merupakan wilayah tempat di mana warga Palestina yang ditangkap pada Jumat (21/7) malam atas tuduhan penusukan tiga warga Israel.

"Itu adalah tindakan teroris yang dilakukan manusia dengan kebencian. Pasukan Israel akan mengambil semua tindakan untuk menjaga keamanan dan apapun yang diperlukan," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilansir The Washington Post, Sabtu (22/7).

Langkah ini dilakukan menyusul ketegangan di lingkungan Masjid Al-Aqsa terjadi dalam bbeberapa waktu terakhir. Di sana terjadi mana bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina. Salah satu yang memicu hal ini adalah dengan adanya keputusan pihak berwenang Israel untuk menutup area masjid tersebut.

Pemasangan detektor logam dilakukan di pintu masuk lingkungan Kota Tua, yang menjadi rumah bagi Masjid Al-Aqsa. Bagi banyak warga Palestina, akses untuk memasuki rumah ibadah umat Muslim tersebut sejak lama merupakan hal yang sangat sulit.

Sejumlah kebijakan dan tindakan yang dilakukan Pemerintah Israel menjadi penyebab utama. Padahal, berdasarkan aturan saat periode Ottoman, hanya umat Islam yang memiliki hak beribadah di sana. Sementara mereka yang berasal dari warga Yahudi dan beberapa penganut agama lain hanya boleh melakukan kunjungan.

Dalam demonstrasi yang berujung bentrokan pada Jumat (21/7) lalu, tiga warga Palestina yang merupakan jamaah Masjid Al-Aqsa tewas.

Mereka terlibat dalam konfrontasi dengan pasukan keamanan Israel setelah melaksanakan ibadah sholat Jumat di sana. Kemudian pada hari yang sama, tiga warga Israel ditikam oleh remaja Palestina. Situasi ketegangan antara Israel dan Palestina kemudian semakin meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement