Rabu 18 Apr 2018 13:31 WIB

Bom Bunuh Diri Hancurkan Kedutaan AS di Beirut

Serangan bom ini sebagai protes atas kehadiran militer AS di Lebanon

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Kedubes Amerika Serikat (AS) di Beirut, Lebanon pascaserangan bom bunuh diri pada 18 April 1983.
Foto: wikipedia.org
Kedubes Amerika Serikat (AS) di Beirut, Lebanon pascaserangan bom bunuh diri pada 18 April 1983.

REPUBLIKA.CO.ID, Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Beirut, Lebanon diserang oleh bom mobil yang menewaskan 63 orang. Korban tewas termasuk pelaku bom bunuh diri dan 17 orang Amerika. Serangan teroris ini dilakukan sebagai protes atas kehadiran militer AS di Lebanon.

Dilansir History, Rabu (18/4), pada 1975, perang sipil berdarah meletus di Lebanon. Selama beberapa tahun berikutnya, intervensi Suriah, Israel, dan Perserikatan Bangsa Bangsa gagal menyelesaikan pertempuran faksional.

Pada 20 Agustus 1982, pasukan multinasional yang menampilkan Marinir AS mendarat di Beirut untuk mengawasi penarikan Palestina dari Lebanon.

Marinir meninggalkan wilayah Lebanon pada 10 September tetapi kembali lagi pada 29 September, setelah pembantaian pengungsi Palestina oleh milisi Kristen. Keesokan harinya, Marinir AS tewas ketika menjinakkan bom. Dan pada 18 April 1983, kedutaan AS di Beirut dibom.

Pada 23 Oktober, teroris Lebanon menghindari langkah-langkah keamanan dan mengendarai sebuah truk yang penuh dengan bahan peledak ke dalam barak Angkatan Laut AS di Beirut. Ini menewaskan 241 personel militer AS. 58 tentara Prancis terbunuh hampir bersamaan dalam serangan teroris bunuh diri yang terpisah.

Pada 7 Februari 1984, Presiden AS Ronald Reagan tidak mengumumkan berakhirnya partisipasi AS dalam pasukan pemelihara perdamaian, dan pada 26 Februari Marinir AS terakhir meninggalkan Beirut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement