Jumat 10 Feb 2012 16:48 WIB

Pemuda Islam: Hentikan Kekerasan dan Pembantaian di Suriah

Rep: Mg2/ Red: Heri Ruslan
Forum Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Demokrasi Suriah melakukan longmarch dari depan masjid Istiqlal menuju Kantor Kementerian Luar Negeri
Foto: mg2
Forum Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Demokrasi Suriah melakukan longmarch dari depan masjid Istiqlal menuju Kantor Kementerian Luar Negeri

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Forum Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Demokrasi Suriah melakukan longmarch dari depan masjid Istiqlal menuju Kantor Kementerian Luar Negeri. Gabungan dari para mahasiswa dan pemuda Indonesia bergabung melakukan orasi sepanjang perjalanan.

Sekjen Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Andriana, menegaskan, Pemerintah Indonesia seharusnya melakukan 'steadmeant' hak Politik bebas aktif untuk membela Suriah. Menurut dia,  masalah Rusia membela otoriter Suriah itu adalah hak negara tersebut. ''Yang penting bagi kami kekerasan di Suriah dihentikan,'' ujar Andriana.

Tiga perwakilan dari demonstran akhrnya  diterima pihak Kemenlu. Dalam tuntutannya, Forum Solidaritas Pemuda Indonesia untuk demokrasi Suriah mendesak agar kekerasan dan pembantaian terhadap penduduk  segera dihentikan, karena melanggar HAM.

Forum Solidaritas Pemuda Indonesia untuk Demokrasi Suriah itu adalah gabungan dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Pemuda Persatuan Umat Muslim Indonesia (Pemuda PUI), dan Jaringan Pemuda dan Remaja Mesjid Indonesia (JPRMI).

Dengan membawa spanduk bertuliskan 'STOP VIOLENCE', 'SYRIA=FREEDOM' dan  sejumlah  potret kekerasan di Suriah mendesak pemerintah Indonesia segera melakukan langkah nyata.

Ketua Umum KAMMI, Muhammad Ilyas mengaku kecewa dengan hasil diskusi dengan pihak Kemenlu. ''Hanya basa-basi dan formalitas tanpa ada tindakan yang konkret,'' cetusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement