Jumat 27 Dec 2013 17:06 WIB

Bom Mobil Tewaskan Penasihat Mantan PM Lebanon

Bom rakitan, ilustrasi
Bom rakitan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bom mobil menghantam Beirut tengah pada Jumat, menewaskan seorang penasehat mantan perdana menteri Lebanon Saad Hariri dan membakar sejumlah orang, mobil dan gedung, kata laporan.

Gambar tayangan stasiun Future TV menunjukkan orang terbakar, yang lain tergeletak di lapangan, beberapa orang berdarah, sera beberapa mobil dan gedung terbakar, sementara ambulans dikerahkan ke tempat itu.

Ledakan itu, yang menimbulkan asap hitam di langit kota tersebut, terjadi dekat Serail, satu lokasi yang banyak terdapat gedung antara lain kantor perdana menteri, dan dekat dengan parlemen, bank, toko dan restoran.

Kantor berita negara NNA mengatakan ledakan itu disebabkan satu bom mobil dan menewaskan Mohammad Chatah, seorang ahli ekonomi terkenal yang juga mantan menteri keuangan dan utusan Lebanon untuk Washington.

Chatah menjadi penasehat perdana menteri Fuad Siniora dan penggantinya dan mantan perdana menteri Saad Hariri, yang ayahnya tewas dalam ledakan bom mobil di pinggir pantai Beirut Februari 2005 yang dituduhkan dilakukan Suriah.

Ia dibunuh ketika sedang menuju rumah Hariri di tengah kota Beirut untuk menghadiri satu pertemuan koalisi anti-Suriah 14 Maret yang mendukung perjuangan oposisi Suriah untuk menggulingkan pemerintah Damaskus.

Beirut dilanda beberapa serangan yang mematikan dalam beberapa bulan belakangan ini termasuk dua bom bunuh diri yang ditujukan pada kedubes Iran dan bom-bom di pangkalan-pangkalan gerakan Hizbullah di selatan ibu kota itu.

Satu jam sebelum ia tewas Chatah mengirim pesan-pesawat Twitter menyalahkan Hizbullah.

"Hizbullah mendesak keras diberikan kekuasaan yang sama dalam keamanan dan masalah-masalah kebijakan luar negeri yang telah Suriah berlakukan di Lebanon selama 15 tahun," katanya, mengacu pada kekuasaan militer dan politik Suriah hampir 30 tahun yang berakhir setelah pembunuhan Rafiq Hariri tahun 2005.

Perang 33 bulan di Suriah telah menimbulkan perpecahan yang dalam di Lebanon dan menimbulkan ketegangan politik dan bentrokan sektarian di negara itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement