REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri David Cameron pertama kalinya mengizinkan serangan terhadap ISIS di Suriah. Ia bahkan menyebut serangan ke Suriah bisa dilakukan tanpa izin dari pemerintahan tidak sah Bashar al-Assad.
Menurut dia, dikutip dari The Guardian, Presiden Bashar al-Assad merupakan bagian dari masalah, bukan bagian dari solusi. Sehingga lebih baik tidak bekerja sama dengan Assad untuk menyerang ISIS di Suriah.
Namun sebelum menyerang ia memilih untuk membantu kelompok atau militer yang sedang melawan militan ISIS. Seperti membantu militer Kurdi, termasuk melatih sejumlah batalyonnya. Sehingga mereka dapat membela kelompok minoritas dan warganya.
"Kami menghadapi ancaman langsung dari kelompok ini dan kami harus bekerja sama dengan mitra kami untuk melawan kelompok ini. Namun, hal ini harus diawali dengan membantu militer yang sedang memerangi kelompok ini," tambah dia, Kamis (4/9)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
