Ahad 01 Mar 2015 19:00 WIB

Tantang ISIS, Museum Irak di Baghdad Dibuka Kembali

Rep: C02/ Red: Ilham
Militan ISIS menghancurkan peninggalan kuno di sebuah museum Kota Mosul, Irak
Foto: Daily Mail
Militan ISIS menghancurkan peninggalan kuno di sebuah museum Kota Mosul, Irak

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Museum Irak di Baghdad dibuka kembali setelah 12 tahun setelah invasi pimpinan Amerika Serikat. Pembukaan museum tersebut  untuk menanggapi video yang dipublikasi ISIS, yang menghancurkan patung di museum Kota Mosul.

Perdana Menteri Irak, Haider al Abadi saat pembukaan museum tersebut bersumpah akan menghukum orang yang tidak bertanggunjawab dalam penghancur patung di Mosul.

“Mereka biadab, teroris  itu kriminal. Mereka mencoba menghancurkan warisan umat manusia dan peradaban Irak,” kata Abadi yang marah saat menghadir pembukaan museum.

Abadi menegaskan, Irak akan mencari pelaku penghancur patung di Mosul. Ia akan meminta bayaran dari setiap tetes darah yang tertumpah di Irak dan menghancurkan peradapaban Irak.

Warisan dunia Unesco juga telah menyerukan pertemuan darurat denga Dewan Keamanan PBB untuk membahas perlindungan warisan Irak. Wakil Menteri Pariwisata dan Purbakala Irak, Hussein Rashid Qais mengatakan, tindakan ISIS telah mendorong Irak untuk membuka kembali museum nasional Irak.

Menurut dia, koleksi barang bersejarah Irak mencakup sejarah tujuh ribu tahun, lalu. Mulai dari sejarah-sejarah Mesopotamia yang dianggap tempat lahirnya peradaban. Selain itu, realitas modern di Irak juga lebih keras. Daerah di sekitar Baghdad terus melihat kekerasan setiap hari. Setidaknya 25 orang tewas dalam dua serangan terpisah di utara ibukota pada Sabtu (28/2).

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement