Senin 04 May 2015 19:15 WIB

Militer Suriah Putus Jalur Penting Pasokan Gerilyawan

Pengungsi Suriah yang menuju Lebanon.
Foto: Embraceme.org
Pengungsi Suriah yang menuju Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Militer Suriah pada Ahad (3/5) merebut kembali kekuasaan atas satu kota kecil penting di pinggiran timur Ibu Kota Suriah, Damaskus, sehingga memutus jalur pasokan penting gerilyawan, kata kantor berita resmi negeri itu, SANA.

Pasukan pemerintah merebut Kota Kecil Maidaa dan kebun buah di sekitarnya di Damaskus Timur, kata SANA, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Senin (4/5). Ditambahkannya, kota kecil berfungsi sebagai jalur pasokan buat gerilyawan antara Kota Kecil Douma dan Dumair, yang menjadi ajang pertempuran.

Sementara itu, Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan tentara pemerintah bergerak maju di pinggira Ghouta Timur di dekat Dumair. Tentara, katanya, merebut banyak bagian Maidaa setelah bentrok dengan kelompok mujahidin di daerah tersebut di tengah laporan mengenai korban jiwa di kedua pihak.

Kelompok pengawas yang berpusat di Inggris itu menyatakan pertempuran diselingi dengan pemboman dari kedua pihak. Bentrokan juga dilaporkan terjadi di sekitar Zabdin, Kota Kecil lain di Ghouta Timur.

Ghouta Timur, wilayah pertanian di Damaskus Timur, telah muncul sebagai ancaman bagi Ibu Kota Suriah karena banyak kelompok gerilyawan, yang seringkali membomi ibu kota dengan mortir dan roket rakitan lain, berada di sana.

Pasukan militer Suriah telah melakukan pengepungan di sekitar Kota Kecil Ghouta, dan memaksa gerilyawan di beberapa kota kecil menerima gencatan senjata sebagai imbalan bagi bantuan. Kemajuan baru militer pemerintah pada Ahad terjadi pada saat pasukan Pemerintan Suriah telah kehilangan beberapa daerah penting di bagian utara dan selatan negeri itu oleh Front An-Nusra --yang memiliki hubungan dengan Alqaidah-- dan kelompok mujahidin yang memiliki pikiran sama dengan Front An-Nusra.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement