Rabu 08 Nov 2017 13:31 WIB

Saad Hariri Diancam akan Dibunuh oleh Penasihat Khamenei?

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Riyadh pada Senin (6/11).
Foto: SPA
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Riyadh pada Senin (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebuah situs reformis membocorkan pertemuan antara penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Akbar Velayati dengan mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri. Mereka diketahui bertemu di Beirut Jumat lalu.

Sepert dilansir dari Al Arabiya, Rabu (8/11), dalam pertemuan tersebut Velayati seraya mengancam Hariri agar tak memilih mendukung strategi pemerintah AS melawan Hizbullah, atau Lebanon akan menghadapi kekacauan. Saad Hariri juga diancam akan bernasib sama dengan ayahnya yang dibunuh pada 14 Februari 2005.

Menurut Amadnews, dan dalam sebuah laporan berjudul, "What happened during the meeting between Velayati and Hariri,"," situs tersebut melaporkan setelah pertemuan tersebut, Perdana Menteri Lebanon mengumumkan pengunduran dirinya.

Hariri menekankan keadaan saat ini sangat mirip dengan pembunuhan Munir Rafik Hariri yang tak lain adalah ayahnya. Laporan tersebut menambahkan media konservatif menggambarkan pernyataan Saad Hariri sebagai akibat tekanan yang diberikan oleh Riyadh kepadanya.

Sementara itu Ali Akbar Velayati mengancam Saad Hariri pada akhir pertemuan setelah menolak tunduk pada perwalian Iran dan menentang strategi Trump.

Dalam ancamannya, Velayati mengatakan jika Hariri tidak mendukung Hizbullah sesuai permintaan Teheran maka akan terjadi kekacauan yang besar, di Lebanon dan Hariri akan bernasib sama dengan ayahnya Velayati meminta Hariri untuk menyatakan dukungan penuhnya kepada kelompok Hizbullah karena menolak entitas Zionis.

Namun Hariri mengatakan dia tidak dapat melakukannya. Dan pada saat yang sama ia juga tidak menyampaikan apapun terkait Hizbullah.

Penasihat Khamenei kemudian membawa komandan dari aparat keamanan Hizbullah dan meminta mereka untuk mempresentasikan dokumen yang membuktikan bahwa Partai Lebanese Future Party telah menyediakan sumber-sumber bagi Barat dengan informasi sensitif yang menyebabkan penghapusan komandan lapangan Hizbullah di Suriah oleh Israel.

Situs Iran mengatakan setelah memeriksa dokumen tersebut, Hariri memberi tahu Velayati bahwa dia tidak akan memberikan dukungannya kepada Hizbullah dan dia akan mengundurkan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement