Ahad 25 Mar 2018 14:14 WIB

Wartawan Inggris Dideportasi dari Mesir

Dia akan ditangkap jika dia berusaha untuk kembali ke Mesir.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Budi Raharjo
Polisi Mesir membawa senapannya
Foto: reuters
Polisi Mesir membawa senapannya

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Seorang wartawan Inggris dari Times of London ditangkap dan dideportasi dari Mesir pada akhir bulan Februari lalu. Surat kabar itu dituduh mencela dengang sebutan lingkungan yang menindas bagi para wartawan yang dibentuk oleh pihak berwenang Mesir sebelum pemilihan presiden.

Dilansir dari Aljazirah, Bel Trew (33) ditahan pada 20 Februari di ibukota Mesir, Kairo, setelah mewawancarai seorang kerabat dari seorang pria yang tewas di kapal migran ke Eropa. Hal itu disebutkan oleh Times dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (24/3) waktu setempat.

Trew tidak diberikan penjelasan resmi mengenai penahanannya. Menurut surat kabar yang berbasis di London, tidak ada dakwaaan yang diajukan terhadapnya.

Trew mengatakan dia dibawa ke pesawat kurang dari 24 jam setelah penangkannya. “Saya tidak membawa apapun kecuali pakaian yang saya kenakan saat itu,” sebut Trew dalam sebuah akun yang diterbitkan di Times.

Selama penahanannya, dia diancam di pengadilan militer. Petugas polisi Mesir juga mengejeknya karena takut dan merekam dirinya melalui ponsel. "Pilihan di hadapan saya,  tinggal di pengadilan militer atau pergi. Saya rasa itu bukan pilihan," katanya.

Trew sendiri mengaku telah tinggal di Kairo selama tujuh tahun dan bekerja melaporkan berita untuk Times dari sana sejak 2013. Surat kabar itu mengatakan pihaknya menahan diri dari melaporkan deportasi hingga Sabtu ketika berusaha mengembalikannya ke Kairo untuk meliput pemilihan presiden mendatang. Pemilihan itu dimulai pada Senin esok.

"Penahanan dan ancaman yang dilakukannya terhadapnya cukup aneh untuk menunjukkan kesalahan telah dibuat. Tapi itu sekarang jelas pihak berwenang tidak berniat membiarkannya kembali," kata juru bicara untuk Times.

Juru bicara Times mennyatakan kesedihannya atas upaya untuk mengintimidasi dan menekan liputan mereka. Dalam laporannya, Trew mengatakan pihak berwenang di Kairo telah mendaftarkannya pada daftar orang yang tidak diinginkan.

Dia juga menjelaskan kepadanya bahwa dia akan ditangkap jika dia berusaha untuk kembali. "Aku tidak bisa kembali ke rumahku selama tujuh tahun. Tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa," tulisnya.

Kedutaan Inggris di Kairo mengatakan pihaknya mengangkat kasus ini dengan menteri luar negeri Mesir. "Pihak berwenang Mesir belum berbagi bukti kesalahan. Kami akan terus menekan mereka tentang ini," kata juru bicara kedutaan kepada Times.

Awal bulan ini, Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ), kelompok kebebasan pers yang berbasis di New York, mengatakan bahwa pemerintah mengintensifan seensor di negara itu sejak dia mengumumkan tawaran pemilihannya pada bulan Januari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement