Kamis 01 Jul 2010 18:29 WIB

Diduga Anggota Hamas, Politisi Palestina Diusir dari Yerussalem

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Endro Yuwanto
Blokade Israel
Blokade Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM--Seorang politisi Palestina, Mohammed Abu Teir, terusir dari Yerussalem, karena diduga terikat dengan organisasi militan, Hamas. Dia diamankan polisi Israel, Rabu (30/6). Saat ini dia akan dihadirkan dalam kursi pesakitan untuk dihakimi.

Abu Teir ditangkap di Yerussalem Timur karena mengabaikan perintah pengadilan mengosongkan rumah. Menurut polisi setempat, Micky Rosenfeld, Abu Teir akan diadili sehari setelah penangkapannya. Kemungkinan, jelasnya, dia akan diusir dari Yerussalem.

Jika itu terjadi, maka kemungkinan ketegangan warga Yerussalem akan muncul. Warga Palestina di Yerussalem Timur akan mengamuk di sekitar pemukiman warga Israel yang sedang dibangun. Pemukiman di sana juga direncanakan akan semakin diperluas terutama di sekitar Kota Silwan. Kawasan rawan amukan masa juga diperkirakan di sekitar kota itu.

Pengacara Abu Teir, Fadi Kawasmi, menyatakan Pemerintah Israel juga sudah memerintahkan tiga petinggi Hamas untuk mengosongkan rumah di Yerussalem. Anehnya, mereka tidak ikut diamankan seperti klien Fadi.

Beberapa saat setelah ditangkap, Abu Teir dibebaskan, tetapi tidak boleh mendekati Yerussalem Timur karena di bawah pengawasan Israel. Posisinya yang berdekatan dengan Hamas menjadi penyebab dirinya mendapat larangan itu.

Kelompok militan Hamas yang diduga bekerjasama dengan Iran telah bersumpah menghancurkan Israel. Kelompok ini telah sering menyerang ratusan pasukan Israel sejak 1990.

Rencana pengusiran Abu Teir juga dikecam Pemerintahan Palestina di Tepi Barat yang mempertahankan pembicaraan damai dengan Israel. Mereka berharap Yerussalem Timur menjadi Ibu Kota Palestina setelah merdeka.

Abu Teir dikenal berjenggot orange. Dia terpilih menduduki parlemen Palestina ketika Hamas memenangkan pemilihan umum 2006 lalu. Israel sempat memenjarakannya bersama beberapa anggota Hamas beberapa bulan lalu.

Belum diketahui ke mana Abu Teir akan pindah jika terusir nanti. Dia akan dipaksa menjauhi kota suci tiga agama itu beberapa mil. Dia juga dilarang mendekati kawasan yang dikontrol Israel, Tepi Barat.

Sementara, juru runding perdamaian dari Amerika, George Mitchell, mengunjungi perbatasan Israel-Gaza, Rabu (30/6). Dia menginspeksi salah satu daerah blokade di bawah pemerintahan Hamas.

Saat bertemu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dia memuji Pemerintah Israel karena telah melonggarkan blokade. “Kami menghargai perubahan itu,” ungkapnya. Penyebabnya, masyarakat daerah blokade memiliki akses mendapatkan bahan kebutuhan hidup. Dia juga menyatakan Amerika akan bekerjasama dengan Israel. “Langkah-langkah ke depan akan kita buat,” tuturnya.

Pelonggaran blokade Israel berawal dari protes masyarakat internasional. Mereka kecewa terhadap Israel yang menewaskan sembilan relawan Turki saat hendak memasuki Gaza melalui jalur laut. Kapal mereka, Mavi Marmara, didatangi pasukan militer bersenjata lengkap. Sementara relawan tidak bersenjata.

sumber : ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement