Rabu 28 Jul 2010 00:52 WIB

Perundingan Damai Manila-Pejuang Moro Usai Ramadhan

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Pejuang MILF
Pejuang MILF

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA--Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan pembicaraan damai antara pemerintah dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) akan dimulai lagi setelah berakhirnya bulan suci umat Islam, Ramadhan, pada September 2010. Dia telah memprioritaskan perundingan damai itu dalam agendanya. ''Kami percaya akan memulai lagi pembicaraan setelah Ramadan,'' ujar Aquino.

Konflik di Mindanao, Filipina Selatan telah menewaskan lebih dari 150.000 orang sejak 1978. MILF diperkirakan memiliki sekitar 12.000 pejuang yang telah berperang untuk mendirikan negara Islam yang merdeka di pulau Mindanao. ''Pendapat kami tidak berubah, ketika tiba pada situasi di Mindanao. Kami hanya akan mencapai perdamaian yang kekal jika semua 'pemangku kepentingan terlibat dalam dialog yang jujur,'' katanya dalam pidato pertamanya di parlemen.

Idul Fitri, yang menandai berakhirnya secara resmi Ramadan, jatuh pada pertengahan September di Filipina yang sebagian besar penduduknya beragama Katolik. Pendahulu Aquino, Gloria Arroyo, telah gagal menandatangani perjanjian perdamaian dengan MILF meskipun hampir 10 tahun berkuasa.

Aquino juga minta partai komunis Fipilina dan unit bersenjatanya, Tentara Rakyat Baru (NPA), untuk meletakkan senjata dan kembali ke meja perundingan. ''Jika perdamaian yang sebenarnya anda inginkan, maka kami siap untuk menyerukan gencatan senjata segera. Marilah kita kembali ke meja dan memulai pembicaraan lagi,'' serunya. ''Sulit untuk memulai pembicaraan yang bersungguh-sungguh jika bau bubuk senjata masih bertahan di udara.''

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement