Jumat 30 Jul 2010 06:40 WIB

Pejabat Arab-Palestina Berembuk Ikhwal Perundingan Perdamaian

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Para pejabat Arab mulai berunding dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas, Kamis untuk memutuskan apakah ia akan melakukan perundingan langsung dengan Israel di tengah-tengah desakan Amerika Serikat. Abbas mulai berembuk dengan menteri-menteri luar negeri dan para pejabat senior lainnya dari 13 negara anggota komite Prakarsa Perdamaian Arab.

Ia diperkirakan akan menyampaikan hasil-hasil dari perundingan tidak langsung yang ditengahi Amerika Serikat yang Liga Arab setujui Mei untuk periode empat bulan. Dari 13 negara anggota hanya delapan yang diwakili menteri luar negeri dan yang lainnya mengirim para pejabat golongan yang lebih rendah, terutama Arab Saudi dan Suriah, menurut daftar kehadiran resmi.

Abbas setuju melakukan perundingan langsung dengan Israel, yang menolak syaratnya bagi perundingan langsung. Pertemuan Kamis itu diperkirakan akan mendukung syarat Abbas bahwa Israel menjamin sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 antara negara Yahudi itu dan Jerusalem Timur dan Tepi Barat. "Masalah itu bukan tekanan AS, masalah itu adalah kepentingan-kepentingan Palestina," kata pejabat Liga Arab Hisham Yussef, pemimpin kantor Sekjen orgaisasi itu, Amr Mussa.

"Keinginan mereka dari sudut pandangan mereka jelas-- mereka ingin melihat kemajuan dalam perundingan mendatang dan kami mendukung mereka." Abbas juga menginginkan dihentikan pembangunan permukiman di Jerusalem Timur dan Tepi Barat. Israel menyetujui desakan AS untuk menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat sampai September, ketika masa penangguhan itu berakhir.

Presiden Palestina mengutarakan kembali syarat-syaratnya sehari menjelang pertemuan itu dalam wawancara dengan para redaktur surat kabar Mesir, kata kantor berita resmi Mesir MENA, Kamis. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia ingin bertemu dengan Abbas untuk membicarakan semua masalah penting dari konflik puluhan tahun itu, dan menuduh Palestina menghindari perundingan langsung.

Ketua perunding Palestina Saeb Erakat mengemukakan kepada sebuah surat kabar Arab pekan ini bahwa Presiden AS Barack Obama mengemukakan kepada Palestina dalam sepucuk surat bahwa ia akan membantu mewujudkan sebuah negara Palestina hanya jika mreka mulai melakukan perundingan langsung dengan Israel.

Abbas menghentikan perundingan-perundingan dengan Israel setelah negara Yahudi itu menyerang Jalur Gaza yang dikuasai Hamas Desember 2008 untuk menanggapi serangan-serangan roket dari wilayah itu. Ia meminta perundingan itu dimulai dari mana pembicaraan itu dihentikan dengan PM (waktu itu) Ehud Olmert, satu syarat yang ditolak pemerintah Netanyahu.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement