Rabu 08 Dec 2010 18:28 WIB

Cina dan Belasan Negara Tolak Hadiri Acara Nobel Perdamaian

Rep: Ditto Pappilanda / Red: Endro Yuwanto
Liu Xiaobo
Liu Xiaobo

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO-–Cina dan 18 negara lainnya memastikan diri tidak akan menghadiri upacara Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini untuk menghormati pembangkang Cina yang dipenjara Liu Xiaobo. Kepastian ini diungkapkan pejabat Nobel sesaat setelah pihak Cina mencaci keputusan pihak Nobel tersebut.

Pejabat Cina di Beijing disebut pendukung Liu sebagai 'badut' dalam sebuah lelucon anti-Cina – komentar yang dilontarkan hanya tiga hari sebelum upacara Nobel Perdamaian pada 10 Desember mendatang di Oslo.

 

Beijing menganggap pengakuan Liu sebagai serangan pada sistem politik dan hukum Cina, dan mengatakan kebijakan negara tidak akan terpengaruh oleh kekuatan-kekuatan luar atas apa yang disebutnya 'campur tangan mencolok terhadap kedaulatan Cina'.

Liu, 54 tahun, menjalani hukuman 11 tahun atas tuduhan subversi setelah ia turut menulis seruan untuk perubahan besar sistem politik satu partai komunis Cina yang dikenal sebagai Piagam 08.

Negara-negara yang telah menolak undangan untuk upacara hari Jumat termasuk sekutu Cina; Pakistan, Venezuela, dan Kuba,  serta tetangga Cina seperti Rusia, Filipina dan Kazakhstan, dan mitra bisnis Cina seperti Arab Saudi dan Iran.

Negara-negara lain tidak muncul pada upacara Oslo City Hall termasuk Ukraina, Kolombia, Mesir, Sudan, Tunisia, Irak, Vietnam, Afghanistan, Serbia, dan Maroko.

Tapi setidaknya ada 44 dari 65 kedutaan yang diundang telah menerima undangan, komite Hadiah Nobel.

sumber : ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement