Selasa 01 Feb 2011 15:48 WIB

Evakuasi WNI di Mesir tak Gunakan Pesawat Militer

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Didi Purwadi
Demonstrasi di Kairo, Mesir, menuntut Presiden Hosni Mubarak turun
Foto: CNN
Demonstrasi di Kairo, Mesir, menuntut Presiden Hosni Mubarak turun

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Evakuasi warga negara Indonesia di Mesir dipastikan hanya menggunakan pesawat milik maskapai penerbangan. Pesawat milik TNI tidak gunakan dalam kegiatan evakuasi atas pertimbangan efektivitas dan jarak penerbangan. Pesawat yang digunakan milik maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, dan Batavia.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan, Selasa (1/2). "Pertimbangannya bukan ini militer bukan militer. Pertimbangannya ini jauh, penerbangan ke sana itu bisa sampai 10 jam nonstop," ujar Purnomo menegaskan.

Dia mencontohkan, pesawat Hercules hanya terbang enam jam dan muatannya juga kecil. Sementara, kata Purnomo, di Mesir itu ada sekitar 6.000 orang Indonesia yang harus dievakuasi dengan terlebih dahulu mengevakuasi wanita dan anak-anak sebanyak 1.200-1.300 orang.

"Garuda bersedia karena sudah siap pesawat 747-400 itu kapasitas 425-428 penumpang, kemudian Lion Air juga ada. Kemudian juga Batavia," katanya. Menurut Purnomo, Garuda 747-400 menyediakan dua pesawat, Lion Air satu pesawat, dan Batavia Air satu pesawat.

Sebanyak 1.200 orang pertama yang dievakuasi bisa dilakukan dengan 2-3 perjalanan bolak balik pesawat yang memiliki kapasitas 400-an orang. Menurut Purnomo, satu pesawat sudah berangkat Senin (31/1) malam ke Mesir. "Pilihannya langsung ke Tanah Air karena situasi di sana tidak tahu berapa lama," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement