Jumat 04 Feb 2011 19:23 WIB

Aparat Mesir Akui Angkut 18 Jurnalis "Ke Sebuah Tempat yang Aman"

Wartawan CNN Anderson Cooper di tengah kekacauan di Tahrir Square, Kairo, Rabu.
Foto: CNN
Wartawan CNN Anderson Cooper di tengah kekacauan di Tahrir Square, Kairo, Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Militer Mesir menjamin 18 wartawan yang ditangkap oleh preman dalam kondisi aman. Mereka kini berada "di sebuah tempat yang aman" di Kairo.  Tidak disebutkan dari media mana saja para wartawan  itu bekerja atau di mana mereka telah diambil. CNN mengaku tidak bisa mengkonfirmasi laporan ini.

Wartawan yang meliput kerusuhan di Mesir melaporkan dipukuli, ditangkap, dan dilecehkan oleh pasukan keamanan dan polisi Kamis. Hal ini menuai protes para jurnalis hingga beberapa pemimpin negara asing.

Jaringan media, termasuk BBC, Al-Arabiya, ABC News, Washington Post, Fox News, Al Jazeera, dan CNN - mengatakan anggota staf mereka telah diserang atau ditargetkan. Amnesty International dan Human Rights Watch juga melaporkan bahwa staf mereka ditahan.

The Committee to Protect Journalists (CPJ), sebuah organisasi advokasi berbasis di New York,  engatakan Kamis malam itu tercatat 24 wartawan ditahan, 21 diserang, dan dan lima kasus penyitaan peralatan peliputan dalam 24 jam terakhir. Seorang blogger Mesir populer ada di antara mereka yang melaporkan dipukuli.

"Dengan ini pergantian peristiwa, Mesir berusaha untuk menciptakan kekosongan informasi. Insiden ini adalah  penindas terburuk di dunia, sejajar dengan Birma, Iran, dan Kuba," kata Direktur Eksekutif CPJ, Joel Simon.

sumber : CNN
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement