Selasa 12 Feb 2019 07:56 WIB

Oposisi Venezuela Berhasil Kirimkan Bantuan Kemanusiaan

Bantuan ini untuk mengurangi penyebaran malnutrisi dan penyakit di Venezuela.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Sebuah keluarga bermain di ruang tamu rumah mereka, dihiasi dengan potret mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez, di Caracas, Venezuela, Kamis (7/2/2019).
Foto: AP/Rodrigo Abd
Sebuah keluarga bermain di ruang tamu rumah mereka, dihiasi dengan potret mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez, di Caracas, Venezuela, Kamis (7/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Ketua oposisi Venezuela Juan Guaido mengatakan timnya sudah mengirimkan kargo pertama bantuan kemanusiaan. Namun, ia tidak menjelaskan bagaimana bantuan kemanusiaan itu diterima masyarakat. Pasalnya, Presiden Nicolas Maduro melarang bantuan asing masuk ke negaranya. 

Guaido yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara didukung negara-negara Barat. Guaido mengunggah foto di media sosial Twitter yang memperlihatkan ia dikelilingi tumpukan vitamin dan suplemen nutrisi. Ia tidak mengatakan dari mana bantuan tersebut datang. 

"Hari ini kami mengirimkan donasi pertama atau kargo bantuan kemanusiaan pertama, meskipun dalam skala kecil, karena seperti yang Anda tahu mereka telah memblokir perbatasan saat ini," kata Guaido dalam pidatonya yang disiarakan televisi, Selasa (12/2). 

Oposisi Venezuela mengkoordinasikan bantuan dari perusahaan, organisasi dan negara-negara Barat ke Venezuela. Bantuan ini untuk menghentikan penyebaran malnutrisi dan berbagai penyakit yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini di Venezuela. 

Maduro mengatakan bantuan kemanusiaan ini bagian dari strategi Amerika Serikat untuk menggulingkannya. Ia mengatakan tidak akan membiarkan 'pertunjukan' bantuan kemanusiaan ini dilakukan. 

Pada bulan lalu AS sudah mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Guaido menuntut Maduro untuk segera melaksanakan pemilihan umum karena menurutnya diktaktor itu mencurangi pemilihan umum tahun lalu. Setelah AS, tidak lama kemudian negara-negara Barat juga menyatakan mendukung Guaido. 

Pada pekan lalu pejabat senior AS berjanji akan berupaya agar bantuan kemanusiaan dapat dikirimkan ke Venezuela. Bantuan-bantuan AS dikumpulkan di kota perbatasan Kolombia, Cucuta. Sampai kini belum ada tanda-tanda bantuan yang ditumpuk di Cucuta meninggalkan gudang. 

Guaido yang meminta militer membiarkan bantuan masuk, mengatakan akan mengumpulkan bantuan di beberapa titik di Brasil dan kepuluan Karabia serta Cucuta. Brasil belum berkomentar apakah bantuan kemanusiaan bisa dikumpulkan di sana. 

Sebelumnya pemimpin-pemimpin masyarakat adat Pemon sudah mengatakan mereka akan memastikan bantuan yang masuk melalui perbatasan Brasil dapat masuk ke Venezuela. Sementara itu koordinator bantuan internasional oposisi, Lester Toledo mengatakan sudah menerima persetujuaan dari Belanda untuk berbicara dengan pemerintah Aruba dan Curacao agar bantauan dapat dikumpulkan di dua pulau tersebut. 

"Guaido akan mengumumkan kapan bantuan kemanusiaan dari Kolombia, dari pulau-pulau di laut, dan Brasil akan tiba secara bersamaan," kata Toledo.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement