Sabtu 31 Mar 2018 07:49 WIB

Utusan Cina Minta Perundingan Semenanjung Korea Dipercepat

Pertemuan Moon-Kim akan jadi pertemuan tingkat tinggi pertama dalam satu dekade.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pertemuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: VOA
Pertemuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan Presiden Cina Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Diplomat Senior Cina, Yang Jiechi, menyarankan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in agar mempercepat perundingan Semenanjung Korea. Apalagi, pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan akan menggelar pertemuan pada April mendatang.

Yang, bukan hanya Menteri Luar Negeri tapi juga seorang diplomat ulung dan anggota elit Politbiro Cina, mengatakan saat ini merupakan momen kritis untuk memperbaiki kondisi Semenanjung Korea ke depan. ''Semua pihak harus mengambil kesempatan dalam momen ini, bekerja sama,'' kata Yang seperti dikutip Reuters, Jumat (30/3) lalu.

Hal itu, kata Yang, guna menciptakan hubungan yang lebih baik antara kedua Korea, antara Korea Utara dengan AS, dan untuk menciptakan resolusi substantif di Semenanjung Korea. Kepada Moon, Yang juga menyampaikan soal kunjungan Kim Jong-un ke Beijing awal pekan ini. Perjalanan Kim ke Cina merupakan perjalanan dinas luar negeri pertama Kim setelah naik tahta pada 2011 lalu.

Moon sendiri berterima kasih atas kontribusi Cina meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat setelah Korea Utara berulang kali menguji coba senjata nuklir dan misil balistiknya. Pyongyang bahkan sesumbar misil mereka dapat mencapai Amerika.

Kondisi kemudian mencair saat Pyongyang mengirimkan utusan dalam Olimpiade Pyeongchang di Korea Selatan pada Februari lalu. Secara teknik, kedua Korea masih dalam kondisi perang setalah Perang 1950-1953 ditutup dengan gencatan senjata. Pertemuan Moon dengan Kim Jong-un akan jadi pertemuan tingkat tinggi pertama dalam satu dekade terakhir.

Kim juga dijadwalkan bertemu Presiden AS Donald Trump pada Mei mendatang untuk membicarakan isu nuklir, meskipun waktu pasti dan lokasi pertemuan keduanya masih belum ditentukan. Swedia sempat disebut jadi salah satu opsi lokasi pertemuan Kim dan Trump. Karena selain bukan anggota NATO, Swedia juga aktif membantu permasalahan warga Barat di Korea Utara di bawah misi PBB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement