Rabu 06 Jun 2018 20:44 WIB

Tantangan Puasa di Cina Saat Suhu Udara 40 Derajat Celcius

Suhu udara di Cina 40 derajat celcius dalam dua hari terakhir.

Red: Nur Aini
Bendera Cina. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Bendera Cina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Suhu udara di beberapa kota di Cina dalam dua hari belakangan, yang bertepatan dengan hari ke-20 dan ke-21 bulan Ramadhan, mencapai angka 40 derajat Celcius. Itu peristiwa langka di Cina dalam beberapa tahun belakangan.

Sepanjang Selasa (5/6), terik matahari menyinari hampir seluruh wilayah Beijing. Namun, pada Rabu (6/6), sebagian wilayah ibu kota Cina itu diliputi mendung. Demikian pula dengan kota Tianjin, suhu udara juga mencapai 40 derajat Celcius dalam dua hari belakangan.

Beberapa orang, yang melakukan kegiatan di luar ruangan di dua kota besar di daratan Cina itu, membawa payung atau memakai topi untuk menghindari paparan langsung sinar matahari. Pada awal musim panas ini, matahari terbit di Cina rata-rata sejak pukul 04.15 dan terbenam pada pukul 19.40 (18.40 WIB).

Terik sinar matahari pada musim panas ini memberikan pengalaman tersendiri bagi umat Islam yang sedang berpuasa di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.

"Kalau cuaca kayak gini, mendingan tidak usah keluar ruang," kata Riyono Utomo, staf KBRI Beijing yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Cina itu.

Pada puasa tahun lalu, suhu udara tertinggi di Cina pada kisaran angka 35 derajat Celcius. Sementara itu, pada saat musim dingin, matahari baru terbit pada pukul 07.00 dan terbenam pada pukul 16.55 (15.55 WIB).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement