Rabu 27 Jun 2018 16:49 WIB

Citra Satelit Tunjukkan Korut Perbarui Reaktor Nuklirnya

Sistem pendingin untuk reaktor produksi plutonium telah dimodifikasi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Reaktor Yongbyon
Foto: reuters
Reaktor Yongbyon

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gambar citra satelit menunjukkan Korea Utara (Korut) terus memperbarui satu-satunya reaktor nuklir yang digunakan untuk mengembangkan program senjata. Perbaikan reaktor tetap dilakukan meski negoisasi sedang berlangsung dengan Amerika Serikat (AS) terkait denuklirisiasi.

"Perbaikan infrastruktur di reaktor nuklir Yongbyon terus berjalan dengan cepat," ujar kelompok pemantau 38 North pada Rabu (27/6), yang menyampaikan laporan gambar citra satelit yang diambil pada 21 Juni lalu.

photo
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

Sistem pendingin untuk reaktor produksi plutonium telah dimodifikasi. Sedikitnya dua bangunan non-industri baru juga telah dibangun di lokasi, yang mungkin akan digunakan oleh pejabat yang berkunjung. Sebuah gedung perkantoran teknik baru telah selesai dan pembangunan terus berlanjut pada fasilitas pendukung di seluruh kompleks.

"Perbaikan infrastruktur terus berlanjut di Yongbyon. Inilah alasan mengapa upaya yang sebenarnya sangat diperlukan, bukan hanya pernyataan yang mengungkapkan sebuah tujuan luhur," tulis Jenny Town, managing editor 38 North di akun Twitter pribadinya.

Status berbagai bagian dari kompleks nuklir ini masih belum jelas. Para ahli telah menghubungkan perbaikan yang sedang berlangsung ini dengan negosiasi yang dilakukan Korut dengan AS.

"Pekerjaan yang terus dilakukan di fasilitas Yongbyon tidak harus dilihat berhubungan dengan janji Korut untuk denuklirisasi. Korut diperkirakan akan tetap melanjutkan urusannya seperti biasa sampai pesanan tertentu dicapai oleh Pyongyang," ujar para ahli, dikutip The Guardian.

Pemimpin Korut Kim Jong-un telah berkomitmen denuklirisasi dalam pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in. Namun perincian tentang bagaimana dan kapan denuklirisasi akan dimulai, belum diputuskan.

Kim mengumumkan di awal tahun ini, persenjataan nuklir mereka mampu menyerang Amerika. Namun kemudian Korut memutuskan menutup satu-satunya situs uji coba nuklir yang diketahui, pada Mei lalu.

Baca juga: Pertama Kalinya Korut tak Gelar Demonstrasi Anti-AS

Meskipun belum ada kejelasan tentang kesepakatan nuklir, Korsel terus menggenjot hubungan diplomatik kedua negara. Kedua pihak telah bertemu untuk melakukan pembicaraan militer pekan ini, yang bertujuan memulihkan jalur komunikasi.

Pejabat Korsel dan Korut juga telah sepakat memodernisasi jalur kereta api perbatasan. Pengecekan akan dimulai bulan depan pada jalur panjang yang tidak terpakai yang pernah melintasi seluruh wilayah semenanjung.

Pembicaraan mengenai jalur kereta api ini telah dimulai satu dekade lalu, tetapi kemudian ditangguhkan di tengah meningkatnya ketegangan. Saat bertemu Moon pada April lalu, Kim mengakui negaranya telah jauh tertinggal dari Korsel mengenai kereta api.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement