Ahad 30 Sep 2018 02:39 WIB

Ratu Elizabeth Punya Tangan Palsu Khusus untuk Melambai

Ratu Elizabeth mendapatkan hadiah tangan palsu dari sekelompok pelajar Australia.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Bayu Hermawan
Ratu Elizabeth
Foto: Red Online
Ratu Elizabeth

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebagai pemimpin Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth telah terbiasa melambaikan tangannya setiap kali muncul di hadapan publik. Kebiasaan itu sudah ia lakukan selama puluhan tahun. Namun ketika tangannya lelah bukan berarti dia berhenti untuk melambai.

Saat tangannya lelah, sang ratu punya kesempatan untuk memanfaatkan tangan palsu. Dikutip dari People, anak perempuan Ratu Elizabeth yaitu Putri Anne mengungkap satu cerita unik. Dalam buku "Queen of The World" yang ditulis Robert Hardman, Putri Anne mengungkap ibunya punya tangan palsu yang bisa melambai sendiri menggunakan mesin. Tangan palsu tersebut adalah hadiah iseng dari sekelompok siswa asal Australia.

"Mereka memberikan tangan palsu yang dibalut sarung tangan. Tangan itu memiliki tuas sehingga bisa digerakkan ke kiri dan ke kanan. Menurutku itu hadiah yang tidak sopan tapi Ratu senang menerimanya," jelas Putri Anne.

Akan tetapi, Putri Anne tidak mengungkap apakah Ratu Elizabeth benar-benar memanfaatkan hadiah itu. Namun ada kemungkinan tangan palsu tersebut pernah digunakan oleh ratu yang kini berusia 92 tahun itu. Pakar kerajaan Victoria Arbiter mengatakan kepada ABC News di tahun 2012 bahwa ada gerakan khas setiap kali Ratu Elizabeth melambaikan tangan.

"Itu adalah tangan dalam posisi vertikal dengan sedikit putaran dari bagian pergelangan. Sebuah gerakan ke arah luar namun tidak terlalu mencolok," tutur Arbiter. Terlepas dari hadiah tangan palsu, Putri Anne punya solusi sendiri untuk mengatasi kelelahan akibat terus melambaikan tangan. Dia memilih menghindari bersalaman dengan semua orang.

"Teorinya adalah anda tidak bisa menyalami setiap orang. Jadi aku tidak pernah memulai menjabat tangan. Aku menerapkan aturan itu tapi pasti tidak disadari oleh orang-orang," jelasnya dalam dokumenter yang akan ditayangkan HBO 1 Oktober nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement