Sabtu 13 Apr 2019 09:11 WIB

Mantan Kepala Intelijen Militer Venezuela Ditangkap

Mantan kepala intelijen militer Venezuela ditangkap atas tuduhan perdagangan narkoba

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Venezuela
Foto: walls-world.com
Bendera Venezuela

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan kepala intelijen militer Venezuela ditangkap oleh polisi Spanyol atas tuduhan kasus narkoba dari Amerika Serikat (AS). Departemen Kehakiman AS, yang awalnya menutup tuduhan tersebut pada 2014, meminta kembali ekstradisi Hugo Carvajal. 

Dikenal sebagai El Pollo (Ayam) Carvajal adalah tokoh terkemuka dalam politik Venezuela selama beberapa dekade. Dia telah berada di bawah sanksi AS sejak 2008, atas tuduhan membantu kelompok pemberontak Farc Kolombia dan melindungi pengiriman obat-obatan terlarang ke AS.

Baca Juga

Dilansir BBC, federal menuduh Carvajal mengoordinasikan pengiriman kokain dari Venezuela ke Meksiko pada 2006. Pengirimannya mencapai 5.600 kg yang diumumkan dunia pada 2014. Kala itu, ia ditangkap atas dakwaan di Pulau Aruba, Karibia Belanda, tempat ia menjabat sebagai konsul, namun ia dibebaskan setelah permintaan ekstradisi ditolak.

Carvajal dulunya merupakan sekutu dekat pemimpin sosialis Venezueal, Hugo Chavez. Namun, pada Februari mengecam Presiden Nicolas Maduro. Ia mendukung pemimpin oposisi negara, Juan Guaido sebagai pemimpin sementara. 

Carvajal kembali ke Venezuela untuk disambut sebagai pahlawan, dan secara terbuka memutuskan hubungan dengan kepemimpinan negara (Maduro) awal tahun ini.

Dalam sebuah video yang diposting di media sosial pada Februari lalu, ia secara terbuka melemparkan dukungannya di belakang Guaido dan mendesak tokoh militer lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden pada Januari dengan mengutip konstitusi Venezuela. Sejak saat itu, ia memenangkan dukungan dari puluhan negara termasuk AS, yang menjadi ujung tombak tekanan internasional pada Presiden Maduro.

Meskipun protes meluas, Maduro sejauh ini masih mempertahankan dukungan militer dan juga memiliki sekutu internasional yang kuat.

Seorang pejabat administrasi AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Carvajal diharapkan dapat bekerja sama dan menawarkan informasi berharga tentang pemimpin Venezuela itu. Mantan kepala mata-mata itu akan muncul di hadapan Pengadilan Tinggi Spanyol pada Sabtu, di mana permintaan ekstradisi akan ditinjau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement