Jumat 17 May 2019 20:33 WIB

Pameran Kertas Kontemporer Indonesia Digelar di Bulgaria

Ini merupakan pameran seni kertas kontemporer pertama

Rep: Fergi Nadira/ Red: Maman Sudiaman
Dubes RI bersama Butet Kertaradjasa, Kurator dari Indonesia Bambang ‘Toko’ Witjaksono dan kurator dari Bulgaria, Daniela Todorova.
Foto: dok. KBRI Sofia
Dubes RI bersama Butet Kertaradjasa, Kurator dari Indonesia Bambang ‘Toko’ Witjaksono dan kurator dari Bulgaria, Daniela Todorova.

REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA - Pameran kertas berjudul "Eastern Rhythms" terselenggara dari 3-26 Mei 2019, dan dibuka secara resmi pada Jumat (10/5) lalu di Triangle Tower Serdika, Museum Sejarah Sofia, Bulgaria. Dubes RI Sofia, Sri Astari Rasjid mengungkapkan kebanggaannya atas berhasilnya pameran seni kertas kontemporer yang pertama kalinya dihelat di Bulgaria. 

 

"Pameran ini sekaligus juga merupakan pembuka rangkaian kegiatan Wonders of Indoensia 2019 yang merupakan wujud nyata MoU Kebudayaan kedua negara serta diplomasi budaya Indonesia untuk meningkatkan kerjasama RI-Bulgaria di bidang Pariwisata, Perdagangan, dan investasi," ujar Sri dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, baru-baru ini.

 

Acara dihadiri oleh aktor Indonesia, Butet Kertaradjasa yang dalam kesempatannya menyampaikan, bahwa pameran ini merupakan bentuk nyata dari seni dan budaya yang dapat digunakan guna menguatkan hubungan antar negara.

 

Sementara, kurator dari Indonesia, Bambang ‘Toko’ Witjaksono menilai konsep kurasi dalam memilih dan menampilkan seniman Indonesia dengan karya berbeda tergambarkan untuk menampilkan potret Indonesia, mulai dari kuliner, budaya tradisional, tokoh, kondisi sosial, lingkungan hingga konsep individu senimannya. 

 

"Variasi karya seniman yang ditampilkan mempunyai bentangan tema, media maupun teknis yang sangat beragam, mulai dari  cat air, papier mache, dan patung," kata Bambang.

 

Menurutnya, hal serupa juga didasarkan dengan usia para seniman yang dipilih. Mulai dari yang berumur 60-an tahun sampai 20-an tahun. Background senimannya pun bermacam-macam, mulai dari seniman batik, aktor panggung, printmaker, botanical artist, hingga seniman kontemporer. 

 

"Hal ini untuk menunjukkan bahwa media kertas adalah media yang sangat umum dan akrab serta selalu dipakai oleh seniman dengan berbagai disiplin ilmu, dari dulu hingga sekarang," katanya.

 

Pameran ini diikuti oleh 17 seniman, di antaranya Beng Rahardian, Djoko Susilo, Widiyatno dan Suroso , Ivan Sagito, Surya Wirawan, Ucup (Mohamad Yusuf), Emte (Muhamad Taufiq), Eunike Nugroho, Maryanto , Yudi Sulistyo, Butet Kartaredjasa, Sigit Santosa, Iwan Effendi dan Restu Ratnaningtyas, termasuk Dubes RI Sri Astari Rasjid sendiri dan karya video art Eldwin Pradipta.

 

Pameran kertas pertama di Bulgaria terlaksana atas kerja sama antara AMATERAS Foundation di Sofia, Bulgaria dengan KBRI Sofia dan disponsori oleh Bank Negara Indonesia (BNI).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement