Rabu 25 Sep 2013 21:28 WIB

Moskow Curigai Oposisi Suriah Miliki Komponen Senjata Kimia

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov
Foto: humanright
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rusia menegaskan bahwa semua senjata kimia di Suriah, termasuk komponen-komponen senjata kimia yang mungkin dimiliki oleh pasukan oposisi Suriah, harus dihancurkan, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Berbicara setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di New York Rabu (25/9) pagi (waktu Moskow) seperti dilansir RIA Novosti, Menteri Lavrov mengatakan, "Baik Rusia maupun pihak Amerika menekankan [selama pembicaraan], bahwa semua senjata kimia di Suriah harus dihancurkan."

Dikatakannya, ada kekhawatiran serius bahwa oposisi mungkin memiliki komponen yang terpisah dari zat berbahaya tersebut. Diplomat utama Rusia itu mengatakan, pertemuan dengan Kerry adalah produktif dan Rusia dan Amerika Serikat berbagi pendekatan umum untuk apa yang harus dilakukan di masa depan.

"Pembicaraan-pembicaraan itu produktif, kita memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang harus dilakukan berikutnya, dan bahwa hal itu harus dilakukan atas dasar kerangka kesepakatan yang dicapai di Jenewa," kata Lavrov.

Washington dan Moskow diperkirakan berbenturan di Majelis Umum PBB akhir pekan ini, berkaitan dengan resolusi Dewan Keamanan yang akan menegakkan kepatuhan Suriah dengan rencana AS-Rusia untuk pemerintah Suriah menyerahkan senjata kimianya.

AS menyerukan resolusi yang akan memungkinkan aksi militer terhadap pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad harus tak mengingkari komitmennya untuk menyerahkan persediaan kimia kepada pemantau internasional. Rusia mengatakan, ancaman militer tidak dapat menjadi bagian dari resolusi.

Ketika ditanya secara eksplisit jika AS masih bersikeras bahwa resolusi tentang Suriah harus melibatkan tindakan militer asing, Menlu Rusia hanya menjawab bahwa "kita bekerja dalam kerangka yang disepakati di Jenewa." Dia tidak memberikan tanggal tertentu ketika ditanya kapan resolusi itu akan disahkan, dan mengatakan bahwa pekerjaan mengenai hal itu sedang berlangsung.

 "Diharapkan kita akan dapat menyetujui satu resolusi Dewan Keamanan PBB tanpa melintasi perbatasan seperti yang diuraikan di Jenewa, dan [resolusi] akan diputuskan segera setelah para anggota OPCW [Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia] memberikan suara untuk rancangan keputusan mereka."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement