REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Militan-militan yang diduga anggota Boko Haram telah merebut sebuah markas militer di luar kota Baga, Nigeria, di dekat Danau Chad setelah berlangsungnya pertempuran selama beberapa jam, kata para saksi, Ahad kemarin.
"Mereka (militan-militan) menguasai pasukan dan memaksa mereka untuk meninggalkan markas yang kendalinya diambil alih oleh para pria bersenjata itu," kata warga setempat bernama Usman Danssubdu kepada AFP, Senin (5/1) setelah mengungsi ke negara tetangga, Chad, karena terjadinya penyerbuan.
Markas itu digunakan Gugus Tugas Bersama Multinasional (MNJTF), yang dibentuk pada 1998 untuk memerangi kejahatan lintas perbatasan, namun mandat itu diperluas untuk memerangi Boko Haram ketika kelompok Islamis itu muncul.
Gugus itu terdiri dari pasukan dari Nigeria, Niger dan Chad. Ratusan warga Baga yang ketakutan serta lima lainnya dari kota-kota dan desa-desa Nigeria telah membanjiri Chad guna menyelamatkan diri dari penyerbuan Boko Haram ke rumah-rumah mereka di daratan Danau Chad, kata para saksi mata.
Para warga Kauyen Kuros, Mile 3, Mile 4, Baga, Doron-Baga dan Bundaram menyelamatkan diri ke seberang danau menggunakan kapal-kapal nelayan serta sampan menuju Chad, menyusul terjadinya serangan selama berjam-jam pada Sabtu oleh ratusan militan dari kelompok Islam itu.
"Saat ini kami mengungsi di Desa Gubuwa, Kangallam dan Kaiga di dalam wilayah Chad yang berbatasan dengan Nigeria," kata Dansubdu melalui telepon dari Gubuwa.
Pria-pria bersenjata yang diduga sebagai kelompok Boko Haram juga menyerang kota Babban Gida, 50 kilometeri dari Damaturu, ibu kota negara bagian tetanggannya, Yobe. Mereka mengatakan pria-pria tersebut menghancurkan sejumlah bangunan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
