Jumat 09 Jun 2017 07:19 WIB

Kesaksian Comey dan Potensi Pemakzulan Trump

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Mantan direktur FBI James Comey saat bersaksi mengenai pemecatannya oleh Presiden AS Donald Trump di hadapan Komite Intelijen Senat di Capitol Hill, Washington, Kamis, 8 Juni 2017.
Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite
Mantan direktur FBI James Comey saat bersaksi mengenai pemecatannya oleh Presiden AS Donald Trump di hadapan Komite Intelijen Senat di Capitol Hill, Washington, Kamis, 8 Juni 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan direktur FBI James Comey menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencoba melemahkan upaya penyelidikan terkait dugaan kolusi antara tim kampanyenya dengan Rusia pada Pilpres AS tahun lalu. Hal ini menjadi alasan Trump memecat Comey sebagai direktur FBI karena memimpin penyelidikan tersebut.

Dalam dengar pendapat Kongres AS, pada Kamis (8/6), Comey mengatakan kepada anggota parlemen pemerintah Trump telah berbohong dan mencemarkan nama baiknya serta FBI setelah peristiwa pemecatan dirinya pada 9 Mei lalu. Selama lebih dari dua jam kesaksian, Comey juga mengatakan kepada Komite Intelijen Senat ia yakin Trump, pada Februari lalu, mengarahkannya untuk menghentikan penyelidikan FBI terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Padahal penyelidikan terhadap Flynn merupakan bagian dari penyelidikan Rusia yang lebih luas.

"Saya tahu saya dipecat karena sesuatu tentang bagaimana saya melakukan penyelidikan Rusia, yang dengan cara tertentu menekannya (Trump), dengan cara tertentu membuatnya kesal, dan memutuskan untuk memecat saya karena hal itu," ungkap Comey.

Comey tidak akan mengatakan apakah Trump memang berupaya menghalangi keadilan. Namun ia menambahkan hal itu akan menjadi nasihat khusus Robert Mueller, sosok yang melanjutkan penyelidikan tudingan Rusia dan dipercaya menyelesaikan masalah tersebut.

Selama sesi tanya jawab, Comey memberikan jawaban ringkas. Namun setiap yang dibeberkannya menegaskan Trump merupakan presiden yang tidak dia percaya dan telah menekannya untuk menghentikan peneyelidikan FBI terhadap Flynn.

Ia juga merasa nama baiknya dicemarkan oleh Trump pascapemecatannya sebagai direktur FBI. Trump berdalih Comey dipecat karena dianggap tidak becus memimpin FBI dan telah kehilangan kepercayaan dari para personel di dalamnya.

Comey menganggap pernyataan Trump tersebut sebuah kebohongan. "Itu adalah kebohongan, polos, dan sederhana," ujarnya.

Kendati demikian, dalam sesi tanya jawab tersebut, Comey berulang kali mengatakan terdapat beberapa rincian yang tak dapat ia utarakan di sebuah sesi publik. Hal tersebut mengindikasikan Comey menyimpan informasi-informasi sensitif yang hanya dapat dia kemukakan pada sesi tertutup dengan para senator.

Terkait hal ini, dalam sebuah pidato kepada pendukung di seluruh kota, Trump sesumbar akan terus berjuang. Ia merasa terdapat persekongkolan yang berupaya menyudutkannya. "Kami dikepung, tapi kami akan keluar lebih besar dan lebih kuat serta lebih baik dari sebelumnya," katanya.

Trump bersumpah akan menghadapi dan berjuang melawan segala yang dituduhkan kepadanya. "Kami tahu bagaimana berjuang dan kami tidak akan menyerah," ucap Trump.

Bila kesaksian Comey benar adanya, hal tersebut merupakan pukulan telak untuk Trump. Sebab, Trump, yang menghalangi investigasi FBI, akan dianggap sebagai penghambat keadilan. Pelanggaran semacam itu berpotensi menyebabkan Trump dimakzulkan oleh Kongres.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement