Selasa 05 Apr 2016 04:20 WIB

Militer Israel Bungkam Terkait Penembakan Warga Palestina

Rep: C23/ Red: Yudha Manggala P Putra
Militer Israel berpatroli mengawasi warga Palestina.
Foto: www.ibtimes.co.uk
Militer Israel berpatroli mengawasi warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pembunuhan warga sipil Palestina oleh tentara Israel pada beberapa waktu lalu kembali mencuat setelah jenazah diotopsi tim dokter Palestina. Selain luka di bagian kepala akibat peluru, warga Palestina yang teridentifikasi bernama Abdul Fatah al-Sharif itu juga mengalami luka-luka pada bagian tubuh lainnya.

Hasil otopsi tim dokter Palestina menunjukkan, selain kepala, tubuh Abdul Fatah juga tertembus oleh peluru lainnya. "Ada beberapa luka tembak di otot, tungkai bawah, dan ada luka di paru-paru kanannya. Tapi itu tidak fatal dan tidak menyebabkan kematiannya," kata seorang dokter Palestina, seperti dikutip Alarabiya, Senin (4/4).

Dokter pun membenarkan bahwa luka yang terparah memang berada di kepala Abdul Fatah. "Setelah diotopsi penuh, luka yang fatal adalah di kepala," ucapnya.

Kendati demikian, juru bicara militer Israel masih bungkam dan belum dapat mengkonfirmasi kebenaran temuan otopsi tim dokter Palestina. Meskipun pihak kejaksaannya telah menyatakan tengah menyelidiki tentara yang melakukan tindakan brutal tersebut.

Sebelumnya, detail adegan pembunuhan Abdul Fatah sempat beredar di dunia maya pada Maret lalu. Dalam video tersebut, Abdul Fatah, yang tengah berada di permukiman di Hebron, Tepi Barat, tampak menyerang dan menikam seorang tentara Israel hingga terluka parah.

Serangan tersebut secara brutal dibalas dengan rentetan tembakan oleh tentara Israel lainnya. Sebutir peluru pun menembus kepala Abdul Fatah.

Insiden itupun kembali menyulut ketegangan dan konfrontasi antara Palestina dengan Israel. Sejak Oktober tahun lalu, peperangan kedua negara tersebut telah menyebabkan 200 warga Palestina dan 28 warga Israel tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement