Selasa 18 Jul 2017 09:54 WIB

Persulit Beribadah, Israel Pasang Detektor Logam di Masjid Al-Aqsha

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Masjid Al Aqsa
Masjid Al Aqsa

"Kami tidak benar-benar tahu apa yang terjadi pada Jumat itu, hanya Tuhan yang tahu. Tapi yang kami tahu, hal itu telah membuat situasi semakin buruk. Saya lahir di sini pada 1964 dan saya tidak pernah mengingat masjid pernah ditutup untuk beribadah," ungkapnya, dikutip New York Times.

Sebuah keluarga dari Yordania yang tiba di Yerusalem pada Sabtu (15/7), mengaku diusir oleh pasukan keamanan Israel. "Ini tidak bisa diterima. Hal ini sama seperti seseorang datang ke Vatikan dan menemukan gereja mereka ditutup," kata Jamal Ishtwayeh, penduduk Kota Amman, Yordania.

Mantan Koordinator Keamanan Israel untuk Kota Tua, Ami Meitav, mengatakan pemasangan detektor logam di lokasi tersebut bukanlah prosedur yang sederhana. Terlebih pada saat insiden terjadi, ada lebih dari 2.000 jamaah yang memasuki masjid tersebut.

"Saya rasa polisi tidak bisa mengecek semua orang. Mereka hanya akan memeriksa beberapa orang. Namun jika orang-orang tahu sekarang ada pemeriksaan keamanan,  mungkin mereka tidak akan datang dengan membawa pistol karena mereka tahu hal itu akan diketahui di pintu gerbang," ujar Meitav.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement