Ahad 29 Apr 2018 05:53 WIB

Israel Tegaskan Larang Iran Dirikan Pos Militer di Suriah

Israel tidak ingin terlibat dalam persoalan krisis Suriah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Mantan Menlu Israel Avigdor Lieberman.
Foto: Reuters
Mantan Menlu Israel Avigdor Lieberman.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman menegaskan kembali pihaknya tidak akan mengizinkan Iran mendirikan pos militer di Suriah karena akan mengancam negaranya. Ia juga mengatakan Israel tidak ingin terlibat dalam persoalan krisis Suriah.

"Apa masalah kita, dan apa yang kami tidak izinkan bagi Iran aalah mendirikan pos militer di Suriah untuk melawan Israel," kata dia seperti dilansir Anadolu Agency, Ahad (29/4).

Markas militer yang dimaksud seperti pusat angkatan laut, atau beberapa pangkalan untuk melakukan operasi darat. Semua jenis pangkalan militer, tidak diizinkan oleh Israel untuk didirikan di Suriah.

"Saya kira ini menjadi posisi kami yang sudah dijelaskan kepada semua orang di dunia, kami punya kemauan politik dan tekad untuk melindungi diri kami sendiri," ucap dia.

Bila pangkalan militer Iran di Suriah menjadi ancaman bagi Israel, kata Lieberman, pihaknya tidak akan segan-segan menghancurkannya. Ia juga menegaskan bahwa Israel sama sekali tidak ingin berperang dengan Iran.

"Namun jika Iran menyerang Tel Aviv, Israel juga akan menghantam Teheran," ujarnya. Menurut Lieberman, tentu Iran sudah cukup pintar untuk tidak memprovokasi Israel dan memincu konflik baru.

Lieberman mengungkapkan, sejauh ini Iran telah menghabiskan dana sebesar 13 miliar dolar AS untuk kepentingan pengaruhnya di Suriah. "Iran menyalurkan dana sebesar 2 miliar dolar AS kepada Hizbullah Lebanon, Hamas, Gerakan Jihad Islam, dan kelompok teror lainnya setiap tahun," papar dia.

Sebelumnya, Lieberman juga mengancam akan menyerang sistem pertahanan anti-pesawat Rusia di Suriah. "Yang terpenting, sistem pertahanan yang dipasok Rusia ke Suriah tidak digunakan untuk melawan kami. Satu hal yang harus jelas, jika seseorang menembak ke pesawat kami, kami akan menghancurkannya," ungkap Lieberman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement