Jumat 08 Jun 2018 00:18 WIB

Israel Jadikan Lionel Messi Sebagai Alat Kepentingan Politik

Argentina membatalkan pertandingan persahabatan dengan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pelatih Argentina Jorge Sampaoli  memberikan instruksi kepada timnya selama sesi pelatihan di Pusat Olahraga FC Barcelona Joan Gamper, di Sant Joan Despi, Spanyol, Rabu (6/6). Argentina telah membatalkan pertandingan pemanasan Piala Dunia melawan Israel mengikuti protes oleh kelompok pro-Palestina.
Foto: AP Photo/Manu Fernandez
Pelatih Argentina Jorge Sampaoli memberikan instruksi kepada timnya selama sesi pelatihan di Pusat Olahraga FC Barcelona Joan Gamper, di Sant Joan Despi, Spanyol, Rabu (6/6). Argentina telah membatalkan pertandingan pemanasan Piala Dunia melawan Israel mengikuti protes oleh kelompok pro-Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kepala Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) Jibril Rajoub mengatakan pembatalan laga persahabatan antara Argentina melawan Israel di Yerusalem adalah sebuah kemenangan bagi olah raga. Sebab ia menilai pertandingan tersebut telah disusupi kepentingan politis Israel.

Rajoub mengatakan pada awalnya Palestina tidak terlalu mempersoalkan rencana penyelenggaraan laga persahabatan antara Argentina dan Israel. Apalagi pertandingan itu tidak digelar di Yerusalem, tetapi Haifa.

Namun, tiba-tiba Israel mengumumkan akan menghelat pertandingan itu di Yerusalem Barat. Rajoub memandang keputusan tersebut sebagai upaya untuk mempolitisasi olah raga dengan tujuan politik. Hal itu berkaitan dengan baru saja dirayakannya 70 tahun berdirinya Israel, 51 tahun pendudukan atas Tepi Barat, dan telah dipindahkannya kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem.

"Israel berupaya menggunakan pemain untuk mengirim pesan politik yang tidak ada hubungannya dengan olah raga. Ia ingin menggunakan (pemain bintang Argentina Lionel) Messi untuk mencuci olah raga kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan olah raga Palestina," kata Rajoub pada Rabu (6/6), dikutip laman kantor berita Palestina WAFA.

Oleh sebab itu, PFA segera mengambil inisiatif dan mengerahkan semua upaya untuk bekerja sesuai aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) guna membatalkan laga persahabatan Israel melawan Argentina di Yerusalem. "Olah raga seharusnya tidak digunakan sebagai alat untuk tujuan politik," ujar Rajoub.

Ia pun mengapresiasi keputusan Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) yang membatalkan laga melawan Israel. "(Keputusan AFA) Ini bukan kemenangan politik. Ini adalah prestasi olah raga. Israel menggunakan olah raga sebagai alat untuk tujuan politik dan hal ini telah gagal," ucap Rajoub.

Pada Selasa lalu, aktivis pro-Palestina menggelar demonstrasi di depan kompleks olah raga di mana Messi dan skuat Argentina tengah mempersiapkan laga persahabatan melawan Israel. Dalam aksinya mereka membalurkan cairan merah menyerupai darah ke kaus tim nasional Argentina sebagai bentuk protes.

Kemudian pada Rabu kemarin (6/6), AFA secara resmi mengumumkan bahwa pihaknya membatalkan laga persahabatan melawan Israel. "Sayangnya kami tidak bisa datang ke Israel dalam situasi saat ini," kata Presiden AFA Claudio Tapia ketika menggelar konferensi pers di Barcelona, Spanyol.

Tapia mengatakan serangkaian peristiwa dalam 72 jam terakhir telah membuat pihaknya memutuskan untuk tidak bepergian. Ia pun berharap semua pihak dapat mengambil keputusan serupa dengan AFA sebagai bentuk kontribusi terhadap perdamaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement