REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Rabu mengutuk serangan Israel ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha di dalam Al-Quds (Jerusalem) Timur.
"Ini adalah provokasi terhadap perasaan umat Muslim dan pelanggaran nyata terhadap piagam dan resolusi internasional," kata kelompok yang berpusat di Jeddah, Arab Saudi, tersebut di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Turki, Anadolu di Jakarta, Rabu malam.
OKI kembali menyatakan, Masjid Al-Aqsha adalah tempat ibadah khusus buat umat Muslim. Pada Selasa, pasukan Israel menyerang orang Palestina Muslim yang sedang beribadah di dalam tempat suci itu, sehingga banyak di antara mereka cedera, dan menangkap banyak orang lagi, kata beberapa saksi mata.
Serangan tersebut dilakukan dua hari setelah polisi Israel pada Ahad untuk sementara menutup Bab Ar-Rahmah di Kompleks Al-Aqsha, sehingga menyulut protes oleh rakyat Palestina pada hari berikutnya.
Buat umat Muslim, Masjid Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga, setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nawabi di Madinah. Sementara itu orang Yahudi merujuk daerah itu dengan nama "Temple Mount (Bukit Knisah)", dan mengklaimnya sebagai tempat dua kuil Yahudi pada jaman dulu.
Israel menduduki Al-Quds Timur selama Perang Timur Tengah 1967. Israel mencaplok seluruh kota tersebut pada 1980, dan mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi, tindakan yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional.