Kamis 04 Feb 2016 16:49 WIB

Hadapi Militan, Baghdad akan Dikelilingi Dinding Penghalang

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Orang-orang berkumpul dengan ceruk bekas bom mobil di New Baghdad, Irak, Selasa, 12 Januari 2016.
Foto: Khalid Mohammed/Associated Press
Orang-orang berkumpul dengan ceruk bekas bom mobil di New Baghdad, Irak, Selasa, 12 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak telah memulai membangun tembok dan parit di sekeliling Bahdad. Langkah ini diambil dalam upaya mencegah serangan militan dan mengurangi jumlah besar pos-pos pemeriksaan di dalam kota.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Brigadir Jenderal Saad Maan mengatakan kepada Associated Press, pekerjaan dimulai pada pekan ini. Mereka mulai membangun dinding dan parit sepanjang 100 kilometer utara dan barat laut Baghdad.

Dinding akan memiliki tinggi tiga meter dan sebagian terdiri dari hambatan beton yang biasa digunakan di banyak ibu kota. Tapi Maan menolak memberi rincian mengenai ukuran parit.

Maan mengatakan, dinding dan parit di Baghdad akan dibangun oleh Engineering Corps militer sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Menurutnya ini akan mengurangi jumlah pos pemeriksaan di dalam kota sebanyak 50 persen dalam enam bulan.

Dengan mengurangi pos pemeriksaan maka akan membebaskan ribuan tentara dan polisi untuk tugas tempur, serta memudahkan lalu lintas kota yang telah kacau. Sejak invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003, Baghdad kerap mengalami pengeboman setiap harinya.

Baca juga, ISIS Serang Kamp Pelatihan Turki di Irak.

Umumnya penyerangan menargetkan pasukan keamanan dan mayoritas warga Syiah di negara itu. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah disalahkan atas sebagian besar serangan.

Bulan lalu berdasarkan laporan PBB, 490 warga sipil tewas dan 1.157 lainnya terluka di Irak. Bagdhad yang paling terkena dampak buruknya, ada 299 warga sipil yang tewas dan 785 lainnya terluka akibat berbagai serangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement