Selasa 12 Dec 2017 00:03 WIB

Tentara Suriah dan Sekutu Tingkatkan Serangan di Idlib

Kerusuhan di Idlib
Foto: Telegraph
Kerusuhan di Idlib

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Tentara Suriah dan milisi dukungan Iran, dibantu oleh kekuatan udara Rusia, meningkatkan serangan terhadap pemberontak di Provinsi Hama timur, dalam menekan kubu pemberontak di Provinsi Idlib, Suriah barat laut, kata pemberontak dan saksi mata.

Mereka mengatakan puluhan serangan udara, yang diyakini dilakukan oleh jet Rusia dalam 48 jam belakangan, menghantam sejumlah desa dan kota di daerah yang dikuasai pemberontak di Hama timur laut dan selatan Provinsi Idlib.

Hayat Tahrir al-Sham dan beberapa Tentara Pembebasan Suriah (FSA), unsur pemberontak yang menguasai daerah tersebut, mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan anggota tambahan untuk merebut kembali sejumlah desa di daerah timur laut Hama, dekat kota Rihjan, tempat yang tentara nyatakan telah berhasil dikuasai melalui pertempuran sengit.

Sebelumnya tentara Suriah mengatakan bahwa desa Um Turayka, Bilil, dan Rujum al-Ahmar telah berhasil dikuasai, memaksa pemberontak untuk melarikan diri ke daerah-daerah yang dekat dengan batas administratif Provinsi Idlib.

Tentara Suriah telah kehilangan kendali atas Provinsi Idlib yang strategis ke tangan pemberontak ketika ibu kota provinsi tersebut jatuh pada 2015. Sejak saat itu Idlib menjadi satu satunya provinsi yang berada sepenuhnya di bawah kendali pihak pemberontak.

Sasaran pertama tentara Suriah adalah untuk merebut kembali bandar udara strategis Abu al Dhour, salah satu bandar udara terbesar di wilayah utara dari negara yang jatuh ke dalam pemberontakan pada 2015. Tempat tersebut terkena serangan bom berat pada Minggu, kata seorang sumber pemberontak.

"Gerakan rezim berusaha mengepung Provinsi Idlib dengan bantuan milisi Syiah yang bertempur bersama mereka," kata Kolonel Mustafa Bakour, seorang komandan dalam unsur pemberontak Jaish al Izza.

Tahrir al Sham, yang terbentuk dari bekas cabang al-Qaida di Suriah, adalah kekuatan pemberontak utama di provinsi ini, menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga dan pemberontak bahwa tentara Moskow dan Suriah serta sekutu-sekutunya akan segera mengubah daerah tersebut menjadi sebuah medan perang yang besar.

Provinsi yang strategis dan berbatasan dengan Turki ini merupakan bagian dari daerah penurunan kegiatan perang yang digagas Rusia. Moskow berusaha membangun gencatan senjata di Suriah barat.

Idlib telah menjadi tempat berlindung bagi puluhan ribu pemberontak dan warga sipil yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di bagian lain, di Suriah barat, daerah yang telah direbut kembali kendalinya oleh pemerintah dan sekutu militer asing mereka dari tangan pemberontak.

Kawasan ini telah menjadi sasaran serangan, yang gencar dilakukan oleh Rusia dan angkatan udara Suriah pada tahun lalu, menewaskan ribuan warga dan menghancurkan rumah sakit serta pusat pertahanan sipil.

Tahrir al-Sham juga secara bersamaan memukul mundur serangan kelompok ISIS beberapa minggu belakangan, mendorongnya ke wilayah yang dikuasai oposisi dan memperluas daerah kantong kecil yang mereka miliki di kawasan itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement