Selasa 30 Jan 2018 15:20 WIB

Separatis Rebut Istana Kepresidenan, PM Yaman Mengungsi

Tidak diketahui ke mana PM Obaid bin Daghar akan bertolak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Sslah satu sudut kota di Yaman, usai perang.
Foto: Reuters
Sslah satu sudut kota di Yaman, usai perang.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pejabat keamanan Yaman mengatakan, perdana menteri Yaman tengah bersiap melarikan diri dari negara tersebut setelah Istana Kepresidenan di kota Aden direbut oleh kelompok separatis dalam pertempuran sengit semalam.

Seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (30/1), pejabat keamanan Yaman mengungkapkan, para anggota separatis yang loyal kepada Dewan Transisi Selatan merangsek ke gerbang Istana Maashiq di Aden.

 

Baca juga,  Presiden Yaman Ajak Seluruh Warga Perangi Houthi.

 

Istana tersebut merupakan pusat pemerintahan Yaman yang didukung secara internasional. Para pejabat mengatakan Perdana Menteri Obaid Bin Daghar akan segera meninggalkan negara tersebut. Namun mereka tak mengungkapkan ke mana sang perdana menteri akan bertolak.

Pertempuran di Aden pecah pada akhir pekan lalu, tepatnya Ahad (28/1). Pertempuran ini terjadi bertepatan dengan telah habisnya tenggat waktu yang diberikan kelompok separatis agar pemerintah mengundurkan diri.

Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi telah menggambarkan tindakan kelompok separatis itu sebagai kudeta.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement