REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Amerika Serikat (AS) akan menyesal jika mundur dari kesepakatan nuklir dengan Iran. Menurut Rouhani, Iran telah menepati janji-janji yang tercantum pada kesepakatan itu.
"Jika Amerika Serikat memilih untuk keluar dari JCPOA, Anda akan melihat penyesalan bersejarah yang akan diakibatkan oleh keputusan Washington itu," kata Rouhani kepada kerumunan di Sabzevar, Iran, seperti dilaporkan laman Anadolu.
Berdasarkan kesepakatan yang dikenal dengan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), yang ditandatangani pada 2015, AS dan negara-negara dunia lainnya sepakat untuk mencabut beberapa sanksi ekonomi terhadap Iran. Pencabutan sanksi tersebut dijadikan imbalan bagi Iran yang setuju untuk mengendalikan program nuklirnya.
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyebut perjanjian itu adalah salah satu perjanjian negosiasi terburuk yang pernah dilihatnya. Dia mengancam akan menarik AS keluar dari kesepakatan tersebut saat mencapai batas waktu pada 12 Mei.
"Hal itu secara eksplisit mengatakan kepada seluruh dunia, Eropa, Amerika, Barat, dan Timur bahwa kami tidak akan berbicara tentang senjata dan pertahanan negara kami dengan siapa pun," ujar Rouhani.
Ia menegaskan, Iran akan tetap membangun dan menyimpan sejumlah senjata dan rudal yang dibutuhkan oleh negara. "Ini bukan urusan siapa pun untuk menentukan apa yang akan Iran lakukan terhadap sistem pertahanannya sendiri. Kami tidak akan berbicara tentang (rudal) dan kekuatan pertahanan dengan siapapun," kata Rouhani.
Baca: Rusia Anggap Iran Berperan dalam Perangi Teroris di Suriah