Senin 15 Oct 2018 06:51 WIB

Yordania dan Suriah Buka Kembali Perbatasannya

Pemerintah Suriah merebut kembali wilayah di sekitar perbatasan Nassib, Yordania

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Wilayah Yordania Berbatasan Dengan Suriah
Foto: al-ikhwan.net
Wilayah Yordania Berbatasan Dengan Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Penyeberangan perbatasan antara Yordania dan Suriah secara resmi  dibuka kembali pada Senin (15/10). Perbatasan itu telah ditutup selama tiga tahun.

Pemerintah Suriah merebut kembali wilayah di sekitar perbatasan Nassib, Yordania pada  Juli dalam serangan yang didukung Rusia  untuk mengusir para pemberontak dari benteng mereka di Suriah barat daya.

Baca Juga

Penutupan persimpangan Nassib pada 2015 memotong rute transit penting bagi ratusan truk  untuk mengangkut barang antara Turki dan Teluk, serta Lebanon dan Teluk. Perdagangan ini menghasilkan miliaran dolar AS dalam satu tahun.

Sejak saat itu, satu-satunya perbatasan  yang  beroperasi di Suriah adalah dengan Lebanon. Perbatasan dengan Turki masih tertutup di wilayah yang dipegang pemerintah Suriah. Perbatasan hanya terbuka di wilayah yang dikuasai  pemberontak.

Di dekat perbatasan Suriah dengan Irak, pangkalan militer Amerika Serikat (AS) telah menutup jalan raya utama Damaskus-Baghdad, meskipun ada persimpangan yang lebih kecil di Albu Kamal timur  yang saat ini terbuka hanya untuk lalu lintas pemerintah atau militer.

Menteri luar negeri Suriah dan Irak telah membahas percepatan upaya untuk membuka kembali perbatasan antara kedua negara.

Kantor berita resmi Suriah, Sana melaporkan, Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari tiba di Damaskus pada Ahad untuk melakukan kunjungan selama tiga hari. Dia dan Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem membahas langkah-langkah untuk membuka kembali perbatasan mereka.

 Presiden Suriah Bashar al-Assad telah merebut  banyak wilayah di  Suriah. Ini menyebabkan lalu lintas internal berjalan normal di antara sebagian besar kota-kota besar. Akibatnya terjadi  pergerakan barang dan orang-orang yang membawa dorongan ekonomi di wilayah-wilayah yang dikendalikan pemerintah.

Jurubicara pemerintah Yordania Jumana Ghunaimat mengatakan tim teknis dari Suriah dan Yordania bertemu di sisi Yordania pada Ahad. Mereka menyepakati pengaturan akhir untuk membuka kembali perbatasan mulai 15 Oktober.

Kepala majelis industri Amman Nael Husami mengatakan meskipun perbatasan dibuka secara resmi pada  Senin, namun  perbatasan belum bisa digunakan untuk lalu lintas normal.

Televisi pemerintah Suriah juga mengutip Menteri Dalam Negeri Mohammed al-Shaar yang mengatakan bahwa penyeberangan perbatasan dan jalan menuju tempat itu sedang direnovasi.

Membuka perbatasan Nassib juga  penting bagi Lebanon, yang bergantung pada Suriah untuk akses darat ke semua negara. Ini karena satu-satunya perbatasan lainnya yang dimiliki Lebanon adalah dengan Israel, di mana kedua negara tidak memiliki ikatan.

Pada  Juli, pengurus ekonomi sementara Lebanon, Raed Khoury mengatakan penting bagi para eksportir Lebanon untuk dapat kembali mengirimkan hasil panen mereka melalui Suriah ke wilayah yang lebih luas.

"Ekspor Lebanon turun hingga 35 persen setelah konflik Suriah dimulai," kata Khoury.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement