Rabu 14 Nov 2018 10:45 WIB

Ini Isi Koper Terduga Pembunuh Khashoggi

Erdogan telah memberikan rekaman pembunuhan ke sejumlah negara.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Surat kabar pro-pemerintah Turki Sabah menerbitkan gambar X-Ray dari isi koper terduga pelaku pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal  Khashoggi. Seperti dilansir news.com, Rabu (14/11), presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan  15 anggota tim Saudi melakukan perjalanan  ke Istanbul untuk membunuh Khashoggi.

Koper yang dibawa oleh tim itu dimuat ke dalam dua pesawat yang berangkat ke Riyadh pada 2 Oktober. Koper itu berisi 10 telepon, lima walkie-talkie, interkom, dua jarum suntik, dua  defibrilator, perangkat jamming, stepler, dan gunting.

Laporan ini datang setelah Turki membagikan rekaman audio pembunuhan Khashoggi.  Erdogan  mengatakan  Turki telah membagikan rekaman audio itu kepada  Arab Saudi dan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman dan Kanada.

“Rekaman itu benar-benar mengerikan. Bahkan, ketika petugas intelijen Saudi mendengarkan rekaman itu dia begitu terkejut sehingga berkata 'yang satu ini mungkin menggunakan heroin. Hanya seseorang yang menggunakan heroin yang akan melakukannya, ” kata 'Erdogan  dalam komentar yang diterbitkan Yeni Safak.

Baca juga, Asosiasi Media Turki-Arab Yakin Khashoggi Dibunuh.

Erdogan tidak menjelaskan  kapan pejabat Saudi itu mendengar rekaman pembunuhan Khashoggi. Turki mengatakan, Khashoggi dibunuh oleh tim pembunuh 15 orang yang dikirim dari Riyadh.

Ankara menegaskan perintah untuk pembunuhan itu berasal dari tingkat tinggi pemerintah Saudi, tetapi bukan Raja Salman.

Para tersangka mencekik dan memutilasi Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul. Laporan media menyatakan  jasad Khashoggi kemungkinan telah dilarutkan menggunakan senyawa kimia karena belum ditemukan.

Erdogan juga mengatakan, Turki "sabar" menunggu Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman untuk menjelaskan pembunuhan itu.

Putra mahkota telah berada di bawah pengawasan karena diduga mengetahui tentang pembunuhan yang melibatkan beberapa pengawalnya. "Putra mahkota telah mengatakan kepada utusan Turki bahwa ia akan menjelaskan pembunuhan 2 Oktober di konsulat kerajaan dan melakukan apa yang diperlukan. Kami menunggu dengan sabar," kata Erdogan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement