Kamis 13 Mar 2014 05:22 WIB

Situs Kuno Islam dan Kristen di Suriah Dalam Bahaya

Rep: c64/ Red: Mansyur Faqih
Allepo
Foto: AP
Allepo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Situs kuno Muslim dan Kristen di Suriah dalam keadaan bahaya. PBB meminta agar segera menghentikan perusakan pada warisan budaya di negara tersebut.

"Laporan yang sangat mengkhawatirkan, perusakan warisan budaya tersebut dilakukan dengan sengaja oleh para perusak hanya dengan alasan ideologi semata, hentikan segera," ujar Sekjen PBB, Ban Ki Moon seperti dilansir CTVNews.

Menurutnya, warisan budaya tersebut dirusak oleh para kelompok yang tidak bertanggung jawab. Tak hanya dirusak dengan sengaja, bahkan beberapa tempat bersejarah itu dijadikan sebagai benteng dan lahan pertempuran yang saat ini masih terjadi di Suriah.

"Beberapa kelompok ekstrem itu berniat untuk menghancurkan bukti-bukti yang kaya akan sejarah di Suriah," ujar petugas pengelola situs bersejarah. 

Dia menambahkan, tak hanya perusakan itu saja, bahkan beberapa kelompok menjual bukti sejarah itu secara ilegal. 

Terdapat enam situs bersejarah Suriah yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh Badan Kebudayaan dan Pendidikan UNESCO. Menurut informasi yang dilansir CTVNews, terdapat empat warisan budaya yang dijadikan sebagi benteng dan lahan pertempuran saat ini.

Yaitu, situs Oasis Palmyra, Crac des Chevaliers, Gereja Saint Simeon dan Aleppo. "Kerusakan-kerusakan itu termasuk sangat parah dan terkadang terdapat situs-situs yang tak dapat diperbaiki," katanya. 

Petugas pengelola menegaskan, perlindungan warisan budaya yang dilakukan secara wujud mau pun tidak terwujud tidak terlepas dari perlindungan kehidupan manusia dan menjdai bagian dari upaya kemanusiaan dan pembangunan perdamaian. 

"Merusak situs-situs berharga akan sangat berdampak pada identitas masyarakat Suriah dan masyarakat dunia. Hal itu dapat membahayakan pondasi sosial yang akan datang," lanjutnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement