Kamis 24 Dec 2015 10:26 WIB

Pasukan Irak Lanjut Gempur ISIS di Ramadi

Salah satu warga Irak, mengungsi setelah Kota Ramadi dikuasai ISIS.
Foto: Reuters
Salah satu warga Irak, mengungsi setelah Kota Ramadi dikuasai ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pasukan keamanan Irak pada Rabu (23/12) melanjutkan serangan besar di hari kedua guna sepenuhnya merebut Kota Ramadi dari ISIS, kata satu sumber pasukan keamanan provinsi.

Tentara antiteror, dengan dukungan pesawat koalisi pimpinan AS dan Irak, terlibat dalam bentrokan sengit dengan anggota ISIS pada dini hari di Albu Diyab di Ramadi Utara, yang berada sekitar 110 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad.

(Baca: Rusia Klaim Serang 1.093 Sasaran ISIS)

Tentara membuat kemajuan besar dan merebut kembali hampir separuh daerah Albu Diyab. Pertempuran sengit di Albu Diyab menewaskan dan melukai puluhan gerilyawan ISIS. umber itu menambahkan, 16 anggota pasukan keamanan tewas dan 12 orang lagi cedera dalam satu serangan bom truk bunuh diri terhadap posisi militer di daerah tersebut.

Selain itu, beberapa pesawat tempur pasukan koalisi internasional membombardir satu rombongan 14 kendaraan yang membawa gerilyawan ISIS di Albu Diyab. Mereka menghancurkan delapan kendaraan dan menewaskan tak kurang dari 30 gerilyawan di dalamnya.

Tentara juga melanjutkan kemajuan mereka dari arah barat daya Ramadi di Kabupaten Houz sehari setelah mereka merebut kendali atas distrik yang berdekatan, Al-Bakr, Dhubbat dan Aramel. Namun gerak maju mereka diperlambat oleh penembak gelap ISIS, puluhan bom pinggir jalan dan bangunan yang dipasangi jebakan.

Gerak maju yang lamban di Ramadi juga disebabkan kehadiran sangat banyak keluarga yang dihalangi militan ISIS untuk meninggalkan kota itu. Mereka digunakan sebagai tameng hidup.

Sumber itu menambahkan beberapa kendaraan militer menggunakan pengeras suara untuk menginstruksikan warga sipil agar mengibarkan bendera putih sebelum mereka mendekati tentara.

Pada Selasa (15/12), Komando Operasi Gabungan Irak mengumumkan dalam satu pernyataan pasukan keamanan melancarkan operasi besar untuk sepenuhnya merebut Ramadi dan bergerak memasuki kota itu dari beberapa arah.

 

Baca juga:

Hiperinflasi, Yuan Resmi Jadi Mata Uang Zimbabwe

Cameron Didesak Protes Larangan Muslim Inggris Masuk AS

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement