Rabu 13 Apr 2011 10:40 WIB

Mubarak Dilarikan ke Rumah Sakit, Penyakit Jantungnya Kumat

Red: cr01
Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak
Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak mengalami "krisis jantung", Selasa (12/4) kemarin, ketika diinterogasi atas tuduhan pembunuhan demonstran dan penggelapan dana publik, dan kini dalam perawatan intensif.

Televisi pemerintah melaporkan, Mubarak (82) mengalami "krisis jantung" selama interogasi, namun tidak memberikan rincian dan sekarang dalam perawatan intensif. Mantan penguasa terlama di Mesir itu dibawa ke sebuah rumah sakit di Sharm El-Sheikh, di mana ia menjalani tahanan rumah sejak digulingkan.

Menurut televisi Al-Arabiya, Mubarak diinterogasi oleh jaksa penuntut umum di Sinai Selatan, di mana Sharm El-Sheikh berada. Dalam beberapa tahun terakhir, Mubarak dilaporkan mengalami gangguan kesehatan, dan pernah berangkat ke Jerman untuk operasi kandung empedu pada Maret 2010. Rumor tentang kesehatan Mubarak yang telah berusia lanjut ini kerap muncul, terutama setelah ia menjalani operasi terakhir.

Koran Al-Ahram melaporkan, pada hari Selasa (12/2) Mubarak menerima panggilan untuk hadir di pengadilan Kairo untuk dimintai keterangan dan pengawalan khusus telah dipersiapkan. Menteri Dalam Negeri Mansour El-Essawy mengatakan, Mubarak akan memberi kesaksian atas tuduhan yang diarahkan padanya di pengadilan di pinggiran timur Kairo. Namun tidak dijelaskan kapan Mubarak akan muncul, dan atas tuduhan apa ia akan bersaksi di pengadilan tersebut.

Di televisi Al-Arabiya Mubarak menegaskan dirinya tidak memiliki uang, aset atau real estate di luar negeri.  "Saya terluka dan masih terluka, oleh apa yang saya dan keluarga saya hadapi, yaitu kampanye penipuan dan tuduhan tak berdasar yang berusaha untuk merusak reputasi, integritas, dan rekor militer dan politik saya," kata Mubarak.

Dia mengaku hanya mempunyai aset-aset dan rekening bank di salah satu bank Mesir, seperti yang diungkapkan sebelumnya.

sumber : Al-Ahram/Al-Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement