Sabtu 25 Jun 2011 21:40 WIB

Ahmadinejad Tuduh AS Manfaatkan Serangan 11 September untuk Legalkan Invasi

Ahmadinejad
Foto: irib
Ahmadinejad

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menuduh Amerika Serikat memanfaatkan serangan 11 September sebagai dalih untuk menginvasi Afghanistan dan Irak guna mengalihkan opini publik Amerika dari isu-isu domestik.

 

"Beberapa pihak percaya bahwa motif di balik serangan 11 September adalah untuk menjamin keamanan rezim Zionis Israel, menciptakan ketidakamanan di tengah negara-negara regional, mengalihkan opini publik Amerika dari krisis ekonomi di negara itu dan mengisi kantong kapitalis agresif yang tidak beradab," jelas Ahmadinejad dalam konferensi internasional anti-terorisme di Teheran pada hari Sabtu (25/6).

"Dua tahun pasca peristiwa yang memberikan alasan untuk menginvasi Afghanistan dan Irak, membunuh warga sipil dan menggusur jutaan orang, pemerintah Washington di bawah tekanan opini publik, menugaskan sebuah panel untuk menyelidiki alasan di balik serangan itu. Tetapi, hakikat kebenaran telah disembunyikan dari warga Amerika dan masyarakat dunia," tambahnya.

Menurut Ahmadinejad, sebagian dari kebenaran mungkin akan terungkap jika Amerika mengizinkan penyelidikan independen terhadap peristiwa 11 September.

Presiden Iran ini mencatat bahwa memerangi terorisme memerlukan pemahaman global bersama. Ditambahkannya, terorisme telah berubah menjadi perhatian semua bangsa dan keamanan semua bangsa juga tengah terancam oleh fenomene ini.

Menurut Ahmadinejad, terorisme berasal dari pemikiran menyimpang dan keinginan untuk mendominasi orang lain. Dia juga menggambarkan kemiskinan, diskriminasi dan pelecehan terhadap pihak lain sebagai akar munculnya terorisme.

Pada bagian lain pidatonya, Ahmadinejad menandaskan, kekuatan besar sengaja memanfaatkan isu terorisme untuk menciptakan perpecahan, memecah kesatuan antara bangsa-bangsa, menghambat kemajuan mereka dan mendominasi sumber daya dan masa depan mereka.

Dia menggarisbawahi bahwa negara-negara Barat berusaha untuk mengendalikan masa depan bangsa-bangsa lain dan memaksakan pemerintah boneka kepada mereka.

Pada kesempatan itu, ia menyerukan masyarakat internasional untuk menyusun solusi praktis untuk mengekang terorisme dan mendesak penghapusan mekanisme yang salah dan diskriminatif dalam memerangi terorisme.

Ia juga mengatakan bahwa Republik Islam Iran siap untuk bekerjasama dengan negara-negara lain dalam memerangi terorisme. Konferensi Internasional tentang perang global melawan terorisme dibuka di ibukota Iran, Tehran, Sabtu. Pejabat senior dari setidaknya 60 negara dan perwakilan dari beberapa organisasi internasional, termasuk PBB, hadir dalam pertemuan dua hari itu. 

 

sumber : IRIB/RM/NA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement